Peramban Microsoft Edge Kini Punya Fitur Anti Hoaks

Kini, peramban Microsoft Edge menawarkan fitur bernama NewsGuard untuk menangkal hoaks yang beredar.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 27 Jan 2019, 09:00 WIB
Logo Microsoft Edge

Liputan6.com, Jakarta - Peredaran hoaks yang kian cepat membuat sejumlah pihak melakukan segala cara untuk meredamnya. Tidak hanya organisasi nirlaba, sejumlah perusahaan teknologi pun turut berperan serta, seperti yang dilakukan oleh Microsoft.

Dikutip dari Tech Crunch, Minggu (27/1/2019), upaya Microsoft untuk meredam hoaks dilakukan dengan menyematkan filter di peramban mobile besutannya, Edge.

Jadi, aplikasi Edge untuk Android dan iOS kini sudah memiliki detektor hoaks internet bernama NewsGuard. Kehadiran fitur ini merupakan kelanjutan dari program Microsoft Defending Democracy. 

Untuk sekarang, NewsGuard masih fokus pada situs asal Amerika Serikat, tapi nantinya situs luar negeri lain akan dimasukkan dalam daftar.

Tim NewsGuard sendiri dipimpin oleh mantan penerbit dari Wall Street Journal hingga mantan direktur CIA. Oleh sebab itu, fitur ini mengandalkan manusia untuk penyaringan berita, bukan algoritma. 

Kendati demikian, fitur ini tidak aktif secara otomatis. Pengguna Microsoft Edge harus mengaktifkannya lebih dulu melalui menu pengaturan.

Perlu diketahui, fitur semacam ini merupakan cara yang menarik untuk menepis keberadaan hoaks. Namun dampaknya belum dapat diketahui mengingat Edge sebenarnya kalah populer dari Google Chrome atau Mozilla Firefox.


Ambisi Microsoft Hadirkan Plaftorm Streaming Gim

Satya Nadella, CEO Microsoft (Liputan6.com/ Jeko Iqbal Reza)

Microsoft sendiri dilaporkan kian mantap untuk menghadirkan layanan streaming gim ke pasaran. Sesuai namanya, layanan streaming ini mirip Netflix yang memungkinkan pengguna memainkan gim tanpa perlu mengunduhnya terlebih dulu.

Memiliki nama sementara 'Project XCloud', Microsoft disebut berencana menjadikan platform ini standar baru dalam layanan streaming gim. Dikutip dari Business Insider, Senin (20/1/2019), Microsoft berencana meluncurkan layanan ini pada 2019.

Sebagai langkah awal, Microsoft berjanji akan memberi akses untuk menguji coba Project xCloud pada tahun ini. Namun, hingga sekarang belum ada informasi lebih lanjut mengenai jadwal pasti uji coba tersebut.

Microsoft juga dilaporkan sudah memiliki solusi untuk masalah streaming yang mungkin terjadi. Seperti diketahui, layanan streaming gim semacam ini membutuhkan jaringan internet yang kuat untuk dapat dimainkan.

Oleh sebab itu, perusahaan tersebut dilaporkan akan memanfaatkan pusat datanya yang tersebar di seluruh dunia. Dengan cara ini, perusahaan akan mencocokkan pemain dengan koneksi paling dekat dengan mereka secara geografis.

CEO Microsoft, Satya Nadella, sendiri mengaku cukup optimistis dengan layanan ini. Alasannya, Microsoft sudah lebih unggul karena memiliki Xbox, sehingga bisa memberikan keuntungan strategis ketimbang pesaing.

"Kami memiliki katalog gim yang besar, yang berarti kami memiliki gim sendiri," tuturnya. Selain itu, perusahaan juga memiliki layanan Xbox Live yang sudah dimainkan puluhan juta pengguna dan dapat disinergikan antara bisnis Windows dengan Xbox.

Selain Microsoft, perusahaan lain yang disebut-sebut akan membuat layanan serupa adalah Amazon. Menurut laporan The Information, perusahaan itu akan membuat sebuah layanan streaming gim dengan konsep mirip Netflix. 


Microsoft HoloLens Generasi Kedua Siap Meluncur di MWC 2019

Microsoft HoloLens Sudah buka pre-order (Windowscentral)

Microsoft dilaporkan masih terus melanjutkan pengembangan augmented reality headset besutannya, HoloLens. Perusahaan berencana untuk memperkenalkan generasi terbaru HoloLens saat gelaran Mobile World Congress (MWC) 2019.

Hal itu diketahui dari undangan yang disebar oleh perusahaan beberapa waktu lalu. Dikutip dari The Verge, Jumat (18/1/2019), Microsoft akan menggelar acara pada 24 Februari 2019 waktu Amerika Serikat.

CEO Microsoft, Satya Nadella; Technical Fellow, Alex Kipman; dan CVP, Julia White merupakan sosok penting yang akan hadir dalam acara tersebut.

Kehadiran Kipman itu pula yang menjadi tanda ajang ini akan menjadi debut HoloLens 2, mengingat kedekatannya dengan proyek ini.

Partisipasi Microsoft di MWC 2019 ini merupakan kali pertama setelah beberapa tahun terarkhir perusahaan tersebut tidak ikut meramaikannya. Absennya Microsoft sendiri tidak lepas dari keputusan untuk mematikan platform Windows Phone.

Untuk informasi, Microsoft sendiri sudah beberapa tahun belakangan ini mengembangkan generasi kedua dari HoloLens. Memiliki nama nama kode Sydney, headset generasi baru ini disebut-sebut akan lebih ringan dan nyaman saat digunakan.

HoloLens 2 bakal menggunakan generasi terbaru sensor Kinect dari Microsoft dan chip dengan kecerdasan buatan untuk meningkatkan performanya. Menurut kabar, perangkat ini akan menggunakan Snapdragon 850 dari Qualcomm.

Selain HoloLens, ada kemungkinan perusahaan akan mengumumkan lebih lanjut mengenai platform cloud yang dimilikinya, yakni Azure. Terlebih, White merupakan sosok pimpinan di platform cloud Microsoft. 

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya