Tabloid Indonesia Barokah Menyebar Luas di Garut

Sejak ditemukan 18 Januari lalu, sudah setengah dari seluruh kecamatan di Garut, Jawa Barat disusupi tabloid Indonesia Barokah.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 27 Jan 2019, 02:00 WIB
Komisioner Bawaslu Garut menunjukan tabloid Indonesia Barokah (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut Bawaslu Garut, Jawa Barat telah menemukan penyebaran tabloid ‘Indonesia Barokah’ di 21 kecamatan di Kabupaten Garut. Pertama kali penyebaran tabloid itu ditemukan pada 18 Januari 2019 lalu, di Kecamatan Cilawu dan Malangbong.

Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Garut, Iim Imron, mengatakan hingga Kamis (24/1/2019) petang kemarin, lembaganya terus menerima laporan masyarakat, mengenai adanya peredaran tabloid itu.

"Terakhir tadi malam ada laporan dari Cikelet dan Garut Kota (peredaran tabloid), tapi kami sudah minta tidak disebarkan dulu,” ujarnya, Jumat (25/1/2019) petang.

Sama dengan daerah lainnya, rata-rata penyebaran tabloid itu dikhususkan ke setiap Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan yayasan pendidikan islam.  Berdasarkan penyelidikan sementara, semua alamat pengirim tabloid itu berasal dari wilayah Bekasi.

Namun hasil pencarian di lapangan, tidak ditemukan adanya alamat pengirim yang dimaksud alias fiktif. “Ada juga yang sama pihak Kantor Pos dititipkan ke kantor desa atau kecamatan," katanya.

Seperti di Kelurahan Sukanegla, Kecamatan Garut Kota tabloid tersebut dititipkan ke kantor kelurahan. Awalnya pegawai kelurahan tidak curiga terhadap kiriman paket berbungkus amplop cokelat itu.

Pun demikian dengan kiriman yang dialamatkan ke DKM masjid dan yayasan pondok pesantren, mereka rata-rata tidak mengetahui ihwal tabloid itu, termasuk alamat asal pengirim. “Ini juga sedang ditelusuri oleh Bawaslu Jabar,” ujarnya.

Saat ini todal sudah ada 1.033 eksemplar Indonesia Barokah dari 10 kecamatan di Garut yang berhasil dikumpulkan petugas. “Ada juga yang tidak terdeteksi oleh kami, soalnya banyak juga yang langsung ditujukan ke setiap DKM dan yayasan,” ungkap dia.

Seperti diketahui penyebaran tabloid itu memancing reaksi keras kubu Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Awal mula tabloid itu ditemukan di Jawa Tengah dan Jawa Barat (Jabar).

Khusus Jabar, tabloid itu pertama kali ditemukan di Kabupaten Kuningan, kemudian menyebar Majalengka dan daerah lain seperti Tasikmalaya, Garut hingga Kabupaten Bandung. 

"Sekarang belum ada keputusan dari Bawaslu Jabar soal tabloid ini. Kalau sudah dilarang tentu akan ditarik,” ujar Iim menambahkan.

Sebelumnya, Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon menyebut isi Tabloid Indonesia Barokah merugikan pasangan calon presiden (Capres) nomor 02. Aparat penegak hukum diminta untuk mengusut peredaran tabloid tersebut.

“Detailnya kami belum baca. Cuma dapat info katanya merugikan kami (pasangan Prabowo-Sandiaga),” ujar Fadli saat menghadiri deklarasi rumah bersama Priangan Timur di Alun-alun Limbangan, Kamis (24/1/2019) kemarin.

Dengan semakin banyaknya tabloid yang tersebar, Ia akan melaporkan secara hukum dan meminta aparat penegak hukum bersikap tegas mengusut tuntas siapa penyebar tabloid itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya