Menaker: Demo Pekerja di Morowali Bukan soal Tenaga Kerja Asing

Menaker Hanif Dhakiri menuturkan, aksi demo yang terjadi bukan disebabkan oleh keberadaan TKA, melainkan menuntut kenaikan upah minimum.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Jan 2019, 13:00 WIB
Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri meyakini melalui kerja sama semua pihak, Indonesia akan mampu bertahan menghadapi era Revolusi Industri (RI) 4.0, dengan segala peluang dan tantangan akibat RI 4.0 yang masif.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri memberikan klarifikasi terkait demo pekerja di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Aksi demo para pekerja tersebut terjadi pada Kamis 24 Januari 2019.

Hanif menuturkan, aksi demo yang terjadi bukan disebabkan oleh keberadaan tenaga kerja asing (TKA), melainkan menuntut kenaikan upah minimum.

"Semua demo pekerja di Morowali menuntut kenaikan upah minimum sektoral kabupaten (UMSK), bukan demo tenaga kerja asing (TKA) China atau demo menolak TKA China," ujar dia di Jakarta, Sabtu (26/1/2019).

Dia mengungkapkan, tuntutan kenaikan UMSK tersebut saat ini prosesnya ditangani oleh otoritas yang ada di daerah. Termasuk mediasi hingga ke pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. 

Oleh karena itu, Hanif Dhakiri berharap kepada seluruh masyarakat untuk tidak termakan hoax seluruh pekerja di Morowali yang dipelintir menjadi demo TKA China atau demo menolak TKA China.

"Jangan termakan hoax, jangan ikut menyebarkan hoax, dan waspadai adu domba atau propaganda yang memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata dia.

 

 


Imbauan Menaker

Menaker Hanif Dhakiri memberi sambutan saat peluncuran Aplikasi SIPMI, Jakarta, Kamis (27/12). Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan pekerja migran Indonesia untuk mengakses layanan prosedural dan informasi resmi pemerintah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Namun di sisi lain, Hanif menyatakan jika perjuangan para pekerja adalah perjuangan yang mulia.

"Saya minta agar jangan sampai dinodai dengan berbagai informasi hoax, berita palsu dan hal-hal senada yang meresahkan. Saya harap agar persoalan UMSK di Morowali menemukan solusinya di waktu dekat,” lanjut dia.

Terkait tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia, Hanif mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena mereka tidak akan mengambil lapangan kerja penduduk Indonesia.

"Tenaga kerja asing muncul sebagai risiko dari investasi. Para investor akan membawa pekerja dari negaranya, namun jumlahnya terkendali. Jauh lebih besar lapangan kerja yang tersedia bagi masyarakat Indonesia dari hasil investasi tersebut," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya