Beredar Tabloid Indonesia Barokah, Timses Jokowi: Ini Bukan Cara Kami

Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf Aria Bima meminta pihaknya diberitahu siapa nama dan dimana pembuata Tabloid Indonesia Barokah tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2019, 12:46 WIB
Selain tabloid Indonesia Barokah, Bawaslu Jabar temukan beberapa media cetak yang diduga berisi tentang capres-cawapres. (Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Program TKN Jokowi-Ma'ruf Aria Bima menegaskan, beredarnya Tabloid Indonesia Barokah yang isinya berkonten memojokan pasangan capres dan cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Sandiaga bukanlah dari pihaknya. 

"Ini bukan cara TKN. Walaupun kadang kontennya kita setuju, tapi ini bukan cara-cara yang kita pakai," tegas Bima di Hotel Puri Denpasar Bali, Jakarta Selatan, Sabtu (26/1/2019).

Dia bahkan meminta informasi siapa nama dan dimana pembuatan tabloid tersebut. Karena apabila dibiarkan akan membuat suhu politik semakin memanas.

"Kemarin saya ditanya soal buletin barokah. Sebutin namanya siapa, tunjukkan sekretariatnya, harus berani bertanggung jawab. Kalau hanya sekedar selebaran-seleberan gelap saya kira itu yang kita hindarkan. Karena itu membuat perpecahan, membuat orang menjadi panas, membuat situasi tidak kondusif dan ceria," ujar politikus dari PDIP ini. 

"Jadi begini ya termasuk selebaran barokah atau selebaran-selebara yang lain, selama tidak menunjukkan siapa yang membuat dan berani mengatakan, itu pengecut," tegas Aria Bima.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jokowi-Ma'ruf Membangun Narasi yang Positif

Komisioner Bawaslu Garut menunjukan tabloid Indonesia Barokah (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Lebih lanjut dia menambahkan, pihaknya selalu membuat hal-hal kebaikan dalam perpolitikan. Sebab, pasangan Jokowi-Ma'ruf selalu memberikan informasi melalui aplikasi.

"Kalau dari Jokowi-Ma'ruf membangun narasi yang positif dengan sumber yang jelas seperti Jokowi apps. Bisa didownload ya. Baik itu diandroid maupun di Apple ya, Google play maupun playstore itu bisa diupload, itu semua ada sumbernya. Kalau ada sumber selebaran yang tidak jelas darimana asalnya, siapa yang bertanggung jawab, itu tidak secara terang-terangan. Ini cara yang bukan Jokowi-Ma'ruf. Ini bukan cara TKN," ucap Aria.

 

Reporter: Ronald Merdeka

Sumber: Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya