Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin mengajak, para generasi muda untuk meningkatkan daya saing, inisiatif, kreativitas, dan inovasi. Sebab, generasi muda menjadi kunci kemajuan bangsa.
Hal tersebut diungkapkan Syafruddin dalam Silaturahmi Nasional Pemuda Remaja Masjid Indonesia, di Asrama Haji Jakarta.
"Remaja adalah generasi cerdas yang berkontribusi positif demi kemajuan bangsa," ujar dia di Jakarta, Sabtu (26/1/2019).
Baca Juga
Advertisement
Dia menuturkan, generasi muda juga akan menghadapi berbagai tantangan di era digitalisasi dan virtualisasi serta revolusi industri 4.0 yang sedang terjadi saat ini.
Namun, dia berharap para pemuda dapat memanfaatkan media digital untuk mencegah hoax, provokasi, dan agitasi.
"Perhatian kami curahkan sebagai wujud kepedulian terhadap perkembangan pemuda sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa ini di masa yang akan datang," kata Syafruddin.
Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengungkapkan, saat ini banyak negara di belahan dunia termasuk negara Islam yang bergejolak karena konflik antar sesama anak bangsa.
Oleh sebab itu, perbedaan yang ada harus dijadikan sumber kekuatan bukan sebagai sumber keruntuhan suatu bangsa.
"Indonesia satu-satunya negara yang berhasil meleburkan pilar nasionalisme dan agama menjadi pondasi yang kokoh menopang negara," kata dia.
Hadapi Revolusi Industri 4.0 dengan Kuasai Teknologi
Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Syafruddin, mengajak para generasi muda untuk bersiap menghadapi tantangan global. Salah satunya adalah revolusi industri 4.0.
Dia menuturkan, revolusi industri 4.0 kini telah ada di depan mata. Oleh sebab itu, hal ini tidak bisa dihindari, melainkan harus dihadapi dengan penguasaan teknologi informasi.
"Kita tidak bisa menghindari revolusi industri 4.0, kita harus menguasai kecanggihan teknologi," ujar dia di Jakarta, Senin 21 Januari 2019.
Syafruddin mengungkapkan, penguasaan teknologi informasi, adalah salah satu jalan untuk mencapai visi Indonesia 2045. Di usia 100 tahun kemerdekaan itu, Indonesia bercita-cita untuk menjadi lima besar negara di dunia.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan sinergi dan peran para generasi muda. Perjalanan menuju visi besar Indonesia itu, juga harus ditata dengan baik mulai dari sekarang.
"Visi Indonesia 2045 itu ada di tangan pemuda, bukan lagi di tangan saya," kata dia.
Namun tidak lupa, Mantan Wakapolri ini juga mengajak para pemuda di Indonesia untuk menjaga kerukunan dan persatuan NKRI. Apalagi, Indonesia adalah negara yang terdiri dari banyak suku bangsa, budaya, dan agama.
"Kita jaga bangsa yang plural ini. Kita jaga keseimbangan itu semua untuk menyongsong visi Indonesia 2045," ujar dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement