Liputan6.com, Jakarta - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan pesimis kasus teror terhadap dirinya bisa diungkap pihak kepolisian.
Bahkan dengan pergantian Kapolda dari Irjen Idham Azis kepada Irjen Gatot Edi Pramono, menurut Novel kasusnya tak akan pernah terungkap.
Advertisement
"Saya kira sama (pergantian Kapolda) saja, (teror) ini tidak akan diungkap. Serangan pada pimpinan KPK pun tidak akan diungkap," ujar Novel Baswedan di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (26/1/2019).
Menurut Novel, selama Presiden Jokowi tak mengambil sikap, maka selama itu pula pelaku dan dalang di balik terornya tak akan terungkap
"Kalau Presiden tidak mau turun tangan, pimpinan Polri kan bisa diintervensi, siapapun pimpinan Polri kan bisa diintervensi dari segala hal. Sangat tidak tepat kalau saya hanya menyalahkan Bapak Kapolri, saya ingin presiden sebagai pemimpin negara mestinya peduli," kata Novel.
Minta Jokowi Bertindak
Meski pesimis kasusnya ini bisa diungkap, Novel masih berharap pemimpin negara peduli dengan kasusnya agar tak terulang di kemudian hari.
"Saya tidak ingin berandai-andai, tapi saya ingin bicara, saya ingin Jokowi bertindak dengan memadukan atau menyamakan apa yang beliau sampaikan bahwa beliau mendukung pemberantasan korupsi dengan mau sungguh-sungguh untuk mengungkap setiap teror terhadap orang-orang yang memberantas korupsi," kata Novel.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement