Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi berpesan kepada Muslimat NU agar menjaga persaudaraan, persatuan dan kerukunan di tengah kontestasi demokrasi. Jokowi tidak ingin perbedaan pilihan politik memicu pertikian antarmuslimat NU.
Ini disampaikan Jokowi saat memberikan pidato dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Hari Lahir Ke-73 Muslimat NU serta Doa untuk Keselamatan Bangsa di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (27/1).
Advertisement
"Pada kesempatan ini saya ajak semuanya ibu-ibu muslimat NU untuk sama-sama jaga persatuan, merawat dan menjaga persaudaraan kita," kata Jokowi.
Jokowi juga mengingatkan, muslimat NU harus menjunjung tinggi nilai persaudaraan. Jangan saling mencela, menghina dan menghujat karena persoalan politik.
"Jangan sampai karena perbedaan-perbedaan tadi (pilihan politik) kita jadi tidak seperti saudara. Padahal kita saudara sebangsa setanah air," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, pesta demokrasi dilaksanakan setiap lima tahun, seperti pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan wali kota dan pemilihan presiden. Jangan sampai rutinitas tersebut justru membuat muslimat NU terpecah belah.
"Kalau bicara politik kita sering lupa. Antar kampung, tetangga tidak saling sapa, tidak saling omong karena pilgub. Dalam majelis taklim tidak saling omong karena pilpres," kata dia.
Reporter: Titin Supriatin
Sumber: Merdeka.com