Menteri Jonan: Eka Tjipta Widjaja Orang Hebat

Eka Tjipta Widjaja mulai merintis awal kariernya dengan berjualan biskuit dan permen dengan mengendarai sepeda ke penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Jan 2019, 15:01 WIB
Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan bahwa Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara dapat menjadi cara pencegahan korupsi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Minyak (ESDM) Ignasius Jonan turut memberikan tanggapan terhadap sosok Pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja yang telah berpulang pada Sabtu (26/1/2019) malam kemarin. Menurutnya, almarhum merupakan pengusaha yang bisa bertahan dalam menghadapi pergantian zaman.

Hal itu diungkapkannya saat berkesempatan mengunjungi tempat persemayaman jenazah di Rumah Duka Sentosa, RSAP Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (27/1/2019).

"Dia orang hebat, membangun usaha dari kecil dan juga sampai besar sekali dan melewati banyak zaman," ujar dia.

"Beliau meninggalnya usia 97 tahun, sudah berkiprah sekurangnya mungkin 75 tahun. Ini tokoh hebat, makanya kami datang beri penghormatan, di samping kami juga kenal dengan sebagian anggota keluarga dari perusahaan besar," tambahnya.

Sebagai informasi, Eka Tjipta Widjaja mulai merintis awal kariernya dengan berjualan biskuit dan permen dengan mengendarai sepeda ke penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan. Itu dilakukannya ketika remaja saat Indonesia masih berada dibawah kekuasaan Belanda, yakni pada 3 Oktober 1938.

Setelah sukses membentuk Sinar Mas, beliau terus mengembangkan sayap usahanya di bermacam sektor bisnis. Menurut perhitungan Forbes pada akhir 2018 lalu, Eka Tjipta Widjaja tercatat memiliki total kekayaan mencapai USD 8,6 miliar atau senilai Rp 121,1 triliun, menjadikannya orang terkaya ketiga di Indonesia.

Lebih lanjut, Jonan mengatakan, Eka Tjipta Widjaja merupakan sosok yang patut diteladani berkat segala jerih payahnya. "Dia adalah tipe orang pekerja keras dan sungguh-sungguh," sambungnya.

Tak hanya Ignasius Jonan, ada satu Menteri Kabinet Kerja lain yang pada siang ini menyempatkan diri berkunjung ke rumah duka, yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin. Namun, yang bersangkutan belum sempat dimintai keterangan lebih lanjut.

 


6 Filosofi Hidup Pendiri Sinar Mas

Eka Tjipta Widjaja dan keluarga | via: bwbx.io

Pendiri Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja tutup usia di umur 98 tahun pada Sabtu (26/1/2019) pukul 19.43 WIB. Selama masa hidupnya, orang terkaya ketiga Indonesia ini banyak dikenal sebagai konglomerat yang rendah hati serta peduli dengan lingkungan sekitar.

"Beliau itu orangnya sangat humble dan rendah hati, sesuai dengan ideologi beliau. Beliau itu menyebarkan ajaran bahwa orang harus peduli terhadap lingkungan dan masyarakat, baik itu keluarga dan masyarakat sekeliling," jelas Juru Bicara Sinar Mas Gandi Sulistyanto di Rumah Duka Sentosa, Jakarta, Minggu (27/1/2019).

Gandi menyebutkan, ajaran tersebut turut Eka Tjipta Widjaja tuangkan dalam 6 filosofi yang hingga kini dipegang Sinar Mas, antara lain Integritas, Sikap Positif, Berkomitmen, Perbaikan Berkelanjutan, Inovatif, dan Loyal.

"Filosofi jujur, menjaga kredibilitas, dan bertanggung jawab, baik terhadap keluarga, pekerjaan maupun terhadap sosial menjadi kompas hidupnya, yang kemudian bermetamorfosis menjadi nilai-nilai luhur Sinar Mas," urainya.

Sinar Mas sendiri berawal ketika almarhum Eka Tjipta Widjaja yang ketika itu masih bernama Oei Ek Tjhong dan baru menjejak usia 15 tahun, berwirausaha menjajakan biskuit dan permen dengan mengendarai sepeda ke penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Awal mula karier itu dirintisnya saat Indonesia masih berada dibawah kekuasaan Belanda, yakni pada 3 Oktober 1938. Meski hanya lulusan sekolah dasar, baginya tak ada harapan dan cita-cita yang terlalu tinggi.

Sebagai sebuah brand, Sinar Mas kini menaungi sejumlah perusahaan dengan nilai korporasi dan sejarah yang sama, namun dengan manajemen tersendiri. Itu membuat Eka Tjipta Widjaja meraup total kekayaan mencapai USD 8,6 miliar atau senilai Rp 121,1 triliun, menjadikannya orang terkaya ketiga di Indonesia menurut perhitungan Forbes pada akhir 2018.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya