Pekerja membuat dodol keranjang di pabrik Ny Lauw, Neglasari, Tangerang, Banten, Minggu (27/1). Menjelang Imlek, tingkat pesanan dodol mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dari biasanya. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja mengaduk adonan saat membuat dodol keranjang di pabrik Ny Lauw, Neglasari, Tangerang, Banten, Minggu (27/1). Dodol keranjang untuk Imlek ini dijual dengan harga Rp 63 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja mengaduk adonan saat membuat dodol keranjang di pabrik Ny Lauw, Neglasari, Tangerang, Banten, Minggu (27/1). Menjelang Imlek, tingkat pesanan dodol mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dari biasanya. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja mengaduk adonan saat membuat dodol keranjang di pabrik Ny Lauw, Neglasari, Tangerang, Banten, Minggu (27/1). Dodol keranjang untuk Imlek ini dijual dengan harga Rp 63 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja membawa dodol keranjang di pabrik Ny Lauw, Neglasari, Tangerang, Banten, Minggu (27/1). Menjelang Imlek, tingkat pesanan dodol mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dari biasanya. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja mengemas dodol keranjang di pabrik Ny Lauw, Neglasari, Tangerang, Banten, Minggu (27/1). Dodol keranjang untuk Imlek ini dijual dengan harga Rp 63 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja mengemas dodol keranjang di pabrik Ny Lauw, Neglasari, Tangerang, Banten, Minggu (27/1). Menjelang Imlek, tingkat pesanan dodol mengalami peningkatan hingga tiga kali lipat dari biasanya. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Pekerja mengemas dodol keranjang di pabrik Ny Lauw, Neglasari, Tangerang, Banten, Minggu (27/1). Dodol keranjang untuk Imlek ini dijual dengan harga Rp 63 ribu per kilogram. (Merdeka.com/Arie Basuki)