Liputan6.com, Madrid - Memasuki 2019, Real Madrid sempat dihadang ketidakpastian. Meski mengakhiri tahun 2018 dengan gemilang karena meraih satu trofi Piala Dunia Klub, ketidakpastian itu tetap menghadang usai kalah 0-2 dari Real Sociedad pada 7 Januari lalu.
Bayang-bayang musim yang buruk di La Liga pun menggelayut di mata pemain Real Madrid. Setelah kekalahan lawan Sociedad, kapten Sergio Ramos meminta seluruh pemain dan pelatih berkumpul.
Baca Juga
Advertisement
Pada pertemuan itu, Ramos mendesak seluruh rekannya di Real Madrid agar memperlakukan setiap pertandingan seperti final. Selain itu, intensitas permainan juga harus ditingkatkan.
Keinginan Ramos juga diamini oleh pelatih Santiago Solari. Hal ini yang diulang-ulangnya kepada media saat ditanyakan kunci kebangkitan Real Madrid.
Kemenangan lawan Sevilla seakan menjadi titik kebangkitan itu. Semua pemain yakin Real Madrid memang sudah bangkit.
Tak Pedulikan Klasemen
Solari juga meminta pemainnya tak memedulikan klasemen. Saat ini, hanya Atletico Madrid yang paling dekat dengan Barcelona.
Kemenangan yang diraih dengan intensitas permainan menjadi kunci. Hanya itu yang bisa memberi harapan Real Madrid.
"Itu cara terbaik untuk terus naik di klasemen," kata Solari.
"Kami harus main dengan intensitas seperti di beberapa laga sebelumnya. Dasar dari proyek ini ada di hati para pemain," kata Solari jelang menghadapi Espanyol.
Advertisement
Bale Kembali
Real Madrid kini juga bisa tersenyum puas karena Gareth Bale sudah pulih dari cedera. Bale bersama Mariano Diaz dan juga Marco Asensio sudah nampak berlatih jelang menghadapi Espanyol.
Badai cedera Madrid nampaknya akan berakhir. Apalagi, Toni Kroos dan Marcos Llorente diprediksi sudah siap melawan Girona pada leg kedua Copa del Rey.