Prabowo Melayat ke Rumah Duka Eka Tjipta Widjaja

Rumah duka Pendiri Sinar Mas Grup Eka Tjipta Widjaja dibanjiri banyak tamu penting yang datang melayat. Salah satunya, Prabowo Subianto.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Jan 2019, 19:16 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memaparkan visi misi di Debat Pilpres 2019 pertama di Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Rumah duka Pendiri Sinar Mas Grup Eka Tjipta Widjaja dibanjiri banyak tamu penting yang datang melayat. Tak terkecuali Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto, yang datang sore hari sembari ditemani guyuran hujan.

Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ini tiba dengan mengenakan kemeja putih berpeci hitam, beberapa saat setelah pasangan Calon Wakil Presiden Sandiaga Salahuddin Uno juga melayat ke rumah duka.

Pada kesempatan tersebut, Prabowo mengatakan, ia telah lama mengenal Eka Tjipta Widjaja beserta keluarga sejak masih muda.

"Saya kenal Pak Eka juga, dari dulu, dari lama, saat saya masih muda. Jadi saya datang untuk berbelasungkawa kepada keluarga itu," ucap dia di Rumah Duka Sentosa, RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (27/1/2019).

Dia pun percaya, jejak usaha yang telah dirintis Eka Tjipta Widjaja kelak bisa diteruskan oleh anak cucunya, yang kini sudah banyak berperan di perusahaan yang berada di bawah Sinar Mas Grup.

"Beliau kan cukup sukses, cukup berhasil, jadi keluarganya yang ditinggal saya rasa juga sudah punya banyak peranan. Saya juga kenal mereka semua, jadi ya saya merasa wajib untuk datang berbelasungkawa," tutur dia.


Menteri Jonan: Eka Tjipta Widjaja Orang Hebat

Menteri ESDM Ignasius Jonan menanggapi statemen kontroversi Prabowo Subianto tentang stok BBM hanya 20 hari (Liputan6.com / Nefri Inge)

Menteri Energi dan Sumber Daya Minyak (ESDM) Ignasius Jonan turut memberikan tanggapan terhadap sosok Pendiri Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja yang telah berpulang pada Sabtu (26/1/2019) malam kemarin. Menurutnya, almarhum merupakan pengusaha yang bisa bertahan dalam menghadapi pergantian zaman.

Hal itu diungkapkannya saat berkesempatan mengunjungi tempat persemayaman jenazah di Rumah Duka Sentosa, RSAP Gatot Soebroto, Jakarta, Minggu (27/1/2019).

"Dia orang hebat, membangun usaha dari kecil dan juga sampai besar sekali dan melewati banyak zaman," ujar dia.

"Beliau meninggalnya usia 97 tahun, sudah berkiprah sekurangnya mungkin 75 tahun. Ini tokoh hebat, makanya kami datang beri penghormatan, di samping kami juga kenal dengan sebagian anggota keluarga dari perusahaan besar," tambahnya.

Sebagai informasi, Eka Tjipta Widjaja mulai merintis awal kariernya dengan berjualan biskuit dan permen dengan mengendarai sepeda ke penjuru kota Makassar, Sulawesi Selatan. Itu dilakukannya ketika remaja saat Indonesia masih berada dibawah kekuasaan Belanda, yakni pada 3 Oktober 1938.

Setelah sukses membentuk Sinar Mas, beliau terus mengembangkan sayap usahanya di bermacam sektor bisnis. Menurut perhitungan Forbes pada akhir 2018 lalu, Eka Tjipta Widjaja tercatat memiliki total kekayaan mencapai USD 8,6 miliar atau senilai Rp 121,1 triliun, menjadikannya orang terkaya ketiga di Indonesia.

Lebih lanjut, Jonan mengatakan, Eka Tjipta Widjaja merupakan sosok yang patut diteladani berkat segala jerih payahnya. "Dia adalah tipe orang pekerja keras dan sungguh-sungguh," sambungnya.

Tak hanya Ignasius Jonan, ada satu Menteri Kabinet Kerja lain yang pada siang ini menyempatkan diri berkunjung ke rumah duka, yakni Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin. Namun, yang bersangkutan belum sempat dimintai keterangan lebih lanjut.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya