Intip Deretan Bisnis Eka Tjipta yang Tercatat di Pasar Modal RI

Pilar bisnis grup Sinar Mas tersebut antara lain pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan real estate, telekomunikasi dan energi.

oleh Agustina Melani diperbarui 27 Jan 2019, 22:01 WIB
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka menyelimuti grup Sinar Mas. Pendiri Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja tutup usia pada Sabtu 26 Januari 2019.

Eka Tjipta Widjaja yang merupakan orang terkaya ketiga di Indonesia ini telah membangun gurita bisnis di Indonesia. Pria kelahiran 1921 ini memiliki enam pilar usaha di bawah naungan grup Sinar Mas.

Pilar bisnis grup Sinar Mas tersebut antara lain pulp dan kertas, agribisnis dan pangan, layanan keuangan, pengembang dan real estate, telekomunikasi dan energi serta infrastruktur.

Pilar usaha tersebut membawa Eka Tjipta memiliki kekayaan sekitar USD 8,6 miliar berdasarkan versi Forbes 2018. Berikut bisnis grup Sinar Mas yang dikutip dari website perseroan dan sumber lainnya:

1.Produk pulp dan kertas

Asia Pulp and Paper (APP) memproduksi pulp, kertas beserta produk turunannya yang menggunakan sejumlah merek untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai penjuru dunia. Bermula dari PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia di Mojokerto, Jawa Timur pada 1972.

APP berkembang menjadi industri berkapasitas produksi hingga 12 juta ton per tahun. APP menjangkau 120 negara di 6 benua dengan memiliki lebih dari 70 ribu karyawan.

Adapun di bawah Asia Pulp and Paper ini ada perusahaan yang melepas saham ke publik yaitu PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Perusahaan ini mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1990. Pemegang sahamnya antara lain PT Purinusa Persada sebesar 59,67 persen dan masyarakat sebesar 40,32 persen.

Kemudian ada PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), perusahaan joint venture yang didirikan pada 1976. Kemudian grup Sinar Mas akuisisi 67 persen saham dari total saham pada 1986.

Kemudian perseroan mencatatkan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada saat itu pada pertengahan 1990. Pemegang saham perseroan antara lain PT Purinusa Persada sebesar 52,98 persen, masyarakat sebesar 47,01 persen.

2. Agribisnis dan pangan

Sinar Mas bergerak di sektor agribisnis dan pangan melalui Golden Agri-Resources Ltd (GAR) yang berdiri pada 1996. Bersama salah satu anak perusahaannya PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1992.

Pemegang saham SMAR antara lain PT Purimas Sasmita sebesar 92,4 persen dan masyarakat sebesar 7,6 persen. GAR termasuk pengelola perkebunan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia.

3. Pengembang dan Real Estate

Sinar Mas Land merupakan pengembang properti terbesar di Indonesia sediakan produk mulai dari kota mandiri, perumahan, kawasan komersial dan industri, hotel hingga resor wisata yang juga tersebar di Asia hingga Eropa.

Di usaha properti ini ada PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) yang mencatatkan saham perdana pada 6 Juni 2008 dengan melepas 1,09 miliar saham ke publik.

Pemegang sahamnya antara lain PT Paraga Artamida sebesar 26,57 persen, PT Ekacentra Usahamaju sebesar 25 persen dan publik sebesar 48,42 persen. Perseroan ini berdiri pada 16 Januari 1984 yang mengembangkan kota mandiri meliputi pembangunan perumahan, komersial, industrial dan fasilitas pendukungnya.

Kemudian ada PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) yang didirikan pada 29 Desember 1972. Perusahaan ini mencatatkan saham pada 2 November 1994.

Adapun bisnis yang dijalani antara lain perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi perumahan, pusat perbelanjaa, apartemen dan hotel. Pemegang sahamnya antara lain PT Bumi Serpong Damai Tbk sebesar 88,56 persen dan publik kurang dari lima persen sebesar 11,44 persen.

Selanjutnya PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) yang berdiri pada 12 November 1993 ini mencatatkan saham perdana di BEI pada 29 Mei 2015.

Perseroan ini bergerak dalam bidang pengembangan kawasan industri yang didukung pembangunan perumahan dan komersial. Pemegang saham perseroan antara lain Sojitz Corporation sebesar 25 persen, PT Sumber Arusmulia sebesar 57,28 persen dan publik kurang dari lima persen sebesar 17,71 persen.

 


Jasa Keuangan hingga Energi

Pengunjung mengambil foto layar indeks harga saham gabungan yang menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Sebelumnya, Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2017 ditutup pada level 6.355,65 poin.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

4. Jasa Keuangan

Grup Sinar Mas melalui PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) menyediakan berbagai layanan keuangan bagi nasabah korporasi termasuk pula usaha mikro, kecil dan menengah, maupun perorangan.

Melalui sejumlah anak perusahaannya, menjangkau masyarakat dengan layanan global di sektor bank, asuransi, pembiayaan, dan aset managemen.

SMMA didirikan pada 21 Oktober 1982, dan mencatatkan saham perdana di BEI pada 5 Juli 1995. Adapun yang menjadi pemegang saham antara lain PT Sinar Mas Cakrawala sebesar 7,77 persen, Bank of Singapore Ltd sebesar 51,11 persen, dan PT Asuransi Simas Jiwa sebesar 13,38 persen, serta publik sebesar 27,71 persen.

Perseroan juga telah memiliki financial technology yang diberi nama Danamas. Fintech Danamas tersebut bergerak di usaha peer to peer lending. Kemudian fintech lainnya yang dimiliki yaitu PT Dana Pinjaman Inklusif, dan PT Oriente Mas Sejahtera.

Sedangkan unit usaha di bawah SMMA lainnya antara lain asuransi, multifinance, bank dan sekuritas, dan lainnya. Di asuransi ada PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG, PT Asuransi Simas Jiwa, PT Arthamas Konsulindo, PT Asuransi Simas Net, PT KB Insurance Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Sinar Mas Insurance, PT Asuransi Sumit Oto dan PT Reasuransi Nusantara Makmur.

Di perusahaan pembiayaan ada PT Sinar Mas Multifinance, PT AB Sinar Mas Multifinance, PT Sinar Mas Hana Finance, PT OTO Multiartha, PT Summit Oto Finance, dan PT Century Tokyo Leasing Indonesia.

Anak usaha grup Sinar Mas yang bergerak di usaha perbankan yang mencatatkan saham perdana di publik yaitu PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM). Perseroan mencatatkan saham perdana pada 13 Desember 2010. Selain itu, di bawah SMMA juga ada  PT Simas Money Changer.

Di unit usaha sekuritas ada perusahaan PT Sinar Mas Sekuritas, PT Sinarmas Asset Management, PT Sinarmas Futures dan PT Sinartama Gunita.

Usaha lainnya antara lain PT Shinta Utama, PT Rizky Lancar Sentosa, PT Arthamas Solusindo, PT Wapindo Jasaartha, PT Arthamas Informatika, PT Balai Lelang Sinarmas, PT Sinar Artha Inforindo, PT Artha Bina Usaha. Kemudian ada PT Sinar Artha Trading, PT Sinar Artha Solusindo, Global Asian Investment Ltd, Sinarmas Najing and Zi Jin Venture Capital Management, PT Jakarta Teknologi Utama dan PT Autopro Utama Perkasa.

5. Komunikasi dan Teknologi

Grup Sinar Mas menyediakan layanan telekomunikasi melalui PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dengan mengandalkan teknologi 4G LTE Advanced pertama di Indonesia. Teknologi ini merupakan jaringan nirkabel tidak membedakan jaringan GSM dan CDMA dengan menggabungkan dua atau lebih saluran radio untuk mendapatkan kecepatan lebih baik.

FREN didirikan pada 16 Desember 2002 dan mencatatkan saham di BEI pada 29 November 2006. Pemegang saham FREN antara lain PT Wahana Inti Nusantara sebesar 28,46 persen, PT Global Nusa Data sebesar 43,32 persen, PT Bali Media Telekomunikasi sebesar 18,86 persen,  dan publik kurang dari lima persen sebesar 9,34 persen.

6. Energi dan Infrastruktur

Grup Sinar Mas bergerak pula dalam penyediaan energi listrik, pertambangan batu bara, infrastruktur, bahan kimia, perdagangan ritel dan multimedia. Sejak 1998 melalui PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dan sejumlah perusahaan di bawah naungannya. PT Dian Swastatika Tbk berdiri pada 2 Agustus 1996, dan mencatatkan saham perdana pada 10 Desember 2009.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya