Liputan6.com, Garut - Demi melindungi warung warga dari pengutang bandel, mahasiswa Universitas Garut (Uniga) membentuk satgas anti-kasbon. Pembentukan satgas itu merupakan inisiatif mahasiswa sendiri, yang sedang melakukan praktik Kuliah Kerja Nyata (KKN) di lapangan.
Jubir KKN Uniga, Hakim Ghani kepada Liputan6.com mengatakan, selama ini banyak pembeli yang mengutang di warung-warung kecil milik Desa Cintaasih, Kecamatan Samarang, dengan durasi waktu yang cukup lama.
"Jadi kita berikan pemahaman tentang pentingnya pembukuan di setiap usaha, untuk menghindari kerugian para pedagang,” ujarnya, Senin (28/1/2019).
Dalam praktiknya, tim yang beranggotakan sejumlah mahasiswa Uniga dari Fakultas Ekonomi itu, berkeliling melakukan pantauan ke warung-warung warga yang berada di pemukiman.
"Kita beritahu bagaimana ngitungnya, cara membukukannya. Intinya ini untuk mencegah kerugian para pedagang akibat pembeli yang ngutang," papar dia.
Baca Juga
Advertisement
Selama program berlangsung, para pemilik warung yang awalnya hanya melaksanakan pembukan manual, merasa terbantu dengan pola pembukuan yang ditawarkan mahasiswa KKN ini.
"Kita punya ilmu tentang ekonomi, tidak ada salahnya jika kita bagikan ilmunya ke masyarakat," ujar dia.
Selain pembentukan Satgas Anti Kasbon, mahasiswa juga membentuk Satgas Anti Sampah, pembentukan tim ini diharapkan mampu mengingatkan masyarakat terhadap bahaya sampah, termasuk manfaat dari pengelolaan sampah.
"Selain soal pembukuan usaha, kami juga berikan pemahaman mengenai pengelolaan sumber ekonomi," ujarnya.
Sebagai daerah agraris yang subur, Ia menilai melimpahnya potensi sampah baik organik atau pun non organik, bisa didaur ulang oleh masyarakat, sehingga menghindarkan dari bencana, juga memberikan penghasilan tambahan. “Banyak manfaat asal kita gerakan, masyarakat tentu antusias,” ungkap Hakim bangga.
Simak juga video pilihan berikut ini: