5 Alasan Yusril Putuskan PBB Dukung Jokowi - Maruf Amin

PBB akhirnya memutuskan untuk mendukung Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019. Ada alasan tersendiri bagi Yusril dalam memutuskan hal tersebut.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 28 Jan 2019, 09:34 WIB
Presiden Joko Widodo berbincang dengan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11). Yusril diterima di ruang kerja Presiden sekira pukul 11.25 WIB. (Liputan6.com/HO/Biropers)

Liputan6.com, Jakarta - Teka-teki dukungan Partai Bulan Bintang (PBB) dalam Pilpres 2019 terjawab sudah. Dalam rakornas di Mecure Convention Center, Ancol Jakarta, PBB telah memutuskan mendukung pasangan nomor 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Kami putuskan untuk mendukung Pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin," kata Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra, Minggu 27 Januari 2019.

Keputusan ini menimbulkan gejolak di internal partai. Sebanyak 80 caleg PBB menyatakan tetap mendukungan Prabowo-Sandiaga. Mereka dikenal dengan gerakan nasional caleg PBB poros Mekah.

Namun bagi Yusril, perbedaan itu hal yang lumrah. Partai pun tak akan memberi sanksi kepada mereka asalkan dapat bersikap santun dalam berpolitik.

"Ga ada sanksi. Tapi baik-baiklah di partai jangan serang menyerang, caci maki, fitnah. Tidak sepantasnya hal itu dilakukan. Saya pikir mayoritas PBB diam dan sopan, tapi ada juga yang suaranya lantang," ucap dia.

Yusril menegaskan, ada beberapa pertimbangan penting terkait keputusan PBB melabuhkan hatinya kepada pasangan 01 ini. Apa saja?

Berikut alasan Yusril memutuskan PBB dukung Jokowi-Ma'ruf:

 


1. Sesuai Mekanisme Partai

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Dalam rakornas PBB, Yusril mengatakan, acara tersebut tidak membahas arah dukungan. Rakornas kali ini, menjadi ajang pertemuan untuk melakukan konsolidasi, tukar pikiran, dan sosialisasi.

Sebab, PBB sepakat berlabuh ke pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin. Keputusan itu diambil sesuai dengan mekanisme internal partai. Kemudian ditetapkan oleh Dewan Pimpinan Pusat PBB pada 19 Januari 2019.

"Berdasarkan ADRT partai, bahwa kewenangan untuk memutuskan pasangan calon presiden dan wakil presiden melalui rapat pleno dari Dewan Pimpinan Pusat," jelas dia.

 


2. Ingin Lolos ke DPR

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra mengatakan, Partai Bulan Bintang (PBB) menargetkan 6 persen suara pada Pemilu Legislatif 2019. Raihan suara sebesar itu diperlukan kerja sama yang baik antar partai dan capres.

Ia menilai pasangan nomor urut 1, Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin yang paling tepat untuk mendongkrak suara ketimbang nomor urut 2, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.

"Kami ingin lolos 4 persen dan masuk kembali ke DPR karena itu perlu kerja sama baik sama partai maupun dengan capres. Yang paling mungkin dan paling bisa bernegosiasi memang dengan paslon nomor 1 oleh karena itu kami mengambil langkah sama-sama dengan paslon 1," kata dia, Minggu 27 Januari 2019.

 


3. Paling Baik bagi Umat Islam

Presiden Joko Widodo dan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra memberi keterangan usai salat Jumat di Masjid Baitussalam di Kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11). (Liputan6.com/HO/Biropers)

Selain itu, Yuril juga menilai langkah PBB merapat ke Jokowi-Ma'ruf untuk memberikan manfaat yang terbaik bagi Umat Islam.

"Kita memilih apa yang paling baik dan paling bermanfaat bagi umat Islam dan bagi PBB sendiri," imbuh dia.

 


4. Tak Ada Titik Temu dengan 02

Presiden Joko Widodo dan pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra bersiap menunaikan salat Jumat di Masjid Baitussalam di Kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (30/11). (Liputan6.com/HO/Biropers)

Yusril menjelaskan, sebelumnya PBB juga membangun komunikasi dengan pasangan calon nomor dua. Namun, tak pernah berujung.

"Yang lama (paslon 2) kita bahas tidak ada titik temunya jadi jangan dibahas lagi, sudah lewat ya. sudah diputuskan kita dukung paslon nomor 1, kalau saya jawab nanti saya nyerang-nyerang lagi," ucap Yusril Ihza Mahendra.

 


5. Aspirasi Kader Bawah

Yusril Ihza Mahendra. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Yusril juga mengungkapkan, dukungan PBB ke pasangan Jokowi-Maruf tak lepas dari aspirasi kader di bawah. Menurut dia, dinamika internal partai terkait afiliasi dalam Pilpres berlangsung sengit namun tetap dalam kondisi arif dan bijaksana.

"Mencermati aspirasi kader dan pengurus cenderung dukungan mengarah ke Jokowi - Ma'ruf," kata Yusril, Minggu 20 Januari 2019.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya