Chatbot Mulai Banyak Digunakan Industri Perbankan di Indonesia

Kini, banyak konsumen mengadaptasi metode pembayaran elektronik, dan lebih suka menggunakan transaksi pembayaran digital terbaru yang tidak melibatkan kartu fisik atau uang tunai.

oleh Jeko I. R. diperbarui 28 Jan 2019, 11:00 WIB
Chatbot. Dok: Techcrunch.com

 

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan teknologi yang semakin pesat, juga berdampak pada industri perbankan dan finansial.

Kini, banyak konsumen mengadaptasi metode pembayaran elektronik, dan lebih suka menggunakan transaksi pembayaran digital terbaru yang tidak melibatkan kartu fisik atau uang tunai.

Munculnya industri pembayaran elektronik atau e-payment pun memikat perusahaan-perusahaan baru yang “cerdas” secara digital.

Selain itu, banyak startup fintech yang telah berhasil menarik konsumen dengan penawaran yang ramah bagi penggunanya.

Hal ini menimbulkan tantangan bagi bank konvesional dan lembaga keuangan, yang harus menyesuaikan layanan tradisional mereka dengan memasukkan lebih banyak teknologi robotik untuk menarik lebih banyak pelanggan yang melek teknologi.

Berdasarkan laporan Accenture, bank yang berinvestasi dalam AI (kecerdasan buatan, AI) dan kolaborasi mesin dengan manusia pada tingkat yang sama dengan bisnis berkinerja terbaik, dapat meningkatkan pendapatan mereka rata-rata 34 persen dan pekerjaan mereka sebesar 14 persen pada tahun 2022.

Memang, ada banyak cara yang bisa digunakan lembaga keuangan untuk menjadi pemenang di era seba digital ini, satu cara terbaik dan relatif murah untuk dilakukan adalah menggunakan Conversational User Interface atau sederhananya disebut chatbot.

Dengan pertumbuhan popularitas platform pengiriman pesan saat ini dan menurunnya biaya penyimpanan di cloud, juga waktu implementasinya yang singkat, kehadiran chatbot tentu dianggap sebagai penyelamat.

Dengan memperkenalkan chatbot sebagai agen digital untuk berinteraksi dengan pelanggan, bank akan dapat meningkatkan pengalaman pelanggan, mengurangi biaya layanan pelanggan manusia, merampingkan operasi, dan melayani lebih banyak orang, dengan lebih cepat lewat berbagai saluran yang berbeda.

Banyak lembaga keuangan besar sudah mengambil langkah ini. Misalnya, Capital One menggunakan chatbot Eno untuk membantu nasabahnya memeriksa rekeningnya termasuk status saldo dan melakukan transfer antar rekening.

Bank of America, juga meluncurkan chatbot Erica untuk membantu nasabahnya memeriksa saldo, membayar tagihan, dan memberikan jawaban atas pertanyaan terkait bank. 

Sementara, Liberty Mutual juga memakai chatbot yang menawarkan fungsi serupa dengan penambahan pencegahan risiko penipuan.

 


Sudah Mulai Digunakan di Indonesia

3Dolphins Chatbot. (Foto: 3Dolphins)

Chatbot juga banyak digunakan oleh perbankan di Indonesia.

Bank Mandiri merilis Mandiri Intelligence Assistant atau Mita, Chatbot Jenius digunakan oleh BTPN.

Akhir tahun lalu, Bank Syariah Mandiri menjadi bank syariah pertama di Tanah Air yang menggunakan customer center virtual yaitu Asisten Interaktif Mandiri Syariah atau Aisyah.

Pelanggan semakin nyaman berinteraksi dengan asisten digital setiap hari, dan seiring dengan perkembangan teknologi, layanan ini dirancang untuk membuat pelanggan merasa seperti mereka sedang berbicara dengan seorang bankir.

Bank menyukai chatbot karena memungkinkan mereka memberi pelanggannya layanan yang dapat dipersonalisasi, serta konsisten.

 


Solusi Chatbot yang Baik

Rian Novianto, co-founder & Business Development Director 3Dolphins. (Foto: 3Dolphins)

Rian Novianto, Co-founder dan Business Development Director 3Dolphins, menyampaikan sejumlah tips dalam memilih solusi chatbot yang baik, berikut beberapa di antaranya:

· Dibangun dengan teknologi Artificial Intelligence;

· Tersedia di seluruh titik kontak dengan customer;

· Memiliki kemampuan untuk bekerja secara mulus dengan manusia;

· Terintegrasi dengan proses bisnis internal perusahaan atau organisasi;

· Memiliki level Enterprise.

Chatbot AI yang kami kembangkan yaitu 3Dolphins sudah digunakan oleh industri perbankan dan multifinance, untuk melayani customer seperti memberikan penjelasan tentang produk, promosi, jadi customer support self-service, billing account management,” kata Rian dalam acara Digital Marketing for Multifinance di Jakarta, (22/1).

Rian menegaskan, khusus untuk perusahaan multifinance dan perbankan, solusi chatbot dan semua komponen AI-nya harus bisa diimplementasikan secara on-premise (dalam lingkungan internal perusahaan) sesuai dengan peraturan dari regulator.

“Solusi 3Dolphins sejak awal pengembangannya dibuat khusus untuk level enterprise seperti yang diterapkan oleh perusahaan multifinance dan perbankan,” tambahnya.

3Dolphins terdiri dari 2 solusi, yaitu Solusi Social CRM berupa omni channel contact center, dan Solusi ChatBot yang Dibangun dengan menggunakan (NLP) Natural Language Processing dan menggunakan Artificial Intelligence.

Saat ini, kedua solusi ini telah dapat digunakan di 16 platform: Email, SMS, WhatsApp, Telegram, Blackberry Messenger, Facebook, Facebook Messenger, Instagram, Twitter, LINE, Skype, Microsoft Team, YouTube, Web Live Chat, Mobile Live Chat, dan Customer Walk-In.

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya