Asal Usul Bau Tak Sedap Buah Durian, Ternyata...

Durian, meski dianggap sebagai buah kontroversial namun juga memiliki banyak penggemar. Mengapa demikian?

oleh Afra Augesti diperbarui 28 Jan 2019, 19:05 WIB
Ilustrasi durian. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Melbourne - Durian, buah berduri tajam dan besar dengan buah yang lembek dan berwarna kuning. Aroma amat dikenal begitu menyengat. Bila ada orang yang masih asing dengan bau ini, maka dia akan membencinya mati-matian.

Buah bernama Latin Durio zibethinus ini berasal dari wilayah Asia Tenggara, terutama Indonesia. Meski populer, durian adalah satu-satunya buah yang tidak diizinkan dibawa oleh penumpang dalam segala jenis moda transportasi umum modern, seperti kereta api, pesawat, hingga bus.

Meski banyak yang begitu antipati dengan King of Fruit ini, namun jumlah tersebut tampaknya tak sebanding dengan mereka yang menyukainya. Bahkan koki ternama sekelas mendiang Anthony Bourdain pun pernah menjajal durian untuk pertama kali dalam hidupnya, saat ia bertandang ke Malaysia.

"Nafasmu akan tercium seperti baru saja berciuman ala orang Prancis (French kiss) dengan jasad nenekmu," aku Bourdain yang dikutip dari artikel The Guardian pada 1 Oktober 2014 lalu.

Bagi pecinta durian, buah ini rasanya agak manis, teksturnya sangat lembut dan lembek. Ada sedikit aroma seperti alkohol di dalamnya. Mungkin inilah yang menyebabkan munculnya rasa hangat di perut saat mereka mengonsumsinya.

Bila ditelisik dari sisi ilmu pengetahuan, dari mana asal bau tak sedap dalam durian? Mengapa masih ada orang yang menyukainya?

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Agriculture and Food Chemistry, sekelompok ilmuwan dari German Research Center for Food Chemistry telah berusaha mencari tahu bagaimana tepatnya durian menghasilkan bau yang sangat kuat.

Saat memecah ekstrak aroma yang diambil dari durian Thailand, para peneliti menggunakan spektrometer massa dan kromatografi gas. Tim yang dipimpin oleh Jia-Ziao Li, menemukan 50 senyawa diskret (terpisah dan berbeda dari yang lain) dalam durian.

"Ada delapan senyawa yang belum pernah terdeteksi sebelumnya dan empat senyawa yang sama sekali tidak dikenal oleh sains," paaparnya, dilansir dari smithsonianmag.com.

Analisis mereka menunjukkan bahwa itu bukan senyawa tunggal, melainkan campuran bahan kimia berbeda yang menghasilkan bau buah yang menyengat. Senyawa tersebut diidentifikasi dengan rumus kimianya, yang masih dinilai asing. Salah satu contohnya ialah "1-{sulfanyl}ethanethiol".

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 


Bisa Menyebabkan Kematian?

Ilustrasi durian (iStockphoto)

Hal menarik lainnya tentang durian adalah tidak ada satu pun senyawa yang cocok dengan indra penciuman tiap individu di dunia ini, karena kekhasan durian itu sendiri.

Ada yang melabeli seperti campuran kaus kaki yang tidak dicuci selama 3 hari, metalik, karet, bakaran, bawang merah panggang, bawang putih, keju, hingga madu.

Beberapa di antaranya bahkan menemukan aroma lain, seperti daging sapi yang dimasak, ekstrak ragi, cumi-cumi kering dan daun bawang.

Entah bagaimana, kombinasi dari 50 bahan kimia ini menghasilkan aroma kuat, yang telah memikat dan 'mengusir' orang-orang dari berbagai penjuru negeri.

Bahkan terlepas dari baunya, durian adalah buah yang dianggap berbahaya.

Menurut sebuah studi yaang dilakukan oleh ilmuwan Jepang pada 2009, ekstrak durian bisa sangat menghambat enzim aldehyde dehydrogenase (ALDH), yang digunakan oleh hati manusia untuk memecah alkohol.

Fakta inilah yang mungkin menjelaskan tentang sepotong cerita rakyat kuno di Asia: mabuk sembari makan banyak durian dapat menyebabkan kematian.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya