Walhi: Visi Misi Dua Capres Tak Singgung Penyelesaian Konflik Agraria

Walhi menilai kedua capres melihat reforma agraria secara parsial.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Jan 2019, 14:05 WIB
Capres dan cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin bersalaman dengan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno usai debat perdana Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menilai kedua pasangan calon presiden belum menyentuh penyelesaian konflik agraria dalam dokumen visi misi. Kepala Departemen Kampanye dan Perluasan Jaringan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Khalisah Khalid menilai kedua capres melihat reforma agraria secara parsial.

"Di dalam dokumen keduanya itu enggak ada penyelesaian konflik agraria," kata Khalisah di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).

Lebih spesifik, Khalisah mengkritik bagaimana kubu capres petahana tidak memasukan komitmen tersebut dalam dokumen visi misi. Padahal, dalam Nawa Cita Jokowi sudah berkomitmen untuk menyelesaikan konflik agraria dan menghentikan kriminalisasi kepada petani dan masyarakat adat.

Khalisah memandang, program sertifikasi tanah Jokowi bukan bentuk reforma agraria. Sertifikasi, lanjut dia, menjadi kewajiban pemerintah untuk memberikan hak kepada warga yang memang sudah memiliki tanah.

"Tapi praktik perombakan penguasaan tanah belum terjadi," imbuhnya.

Khalisah juga melihat tumpang-tindih misi lingkungan hidup dengan misi ekonomi kedua pasangan calon presiden. Contohnya, gagasan kubu pasangan calon 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang ingin melakukan rehabilitasi hutan dengan perluasan tanaman industri.

"Itu bukan hutan dan menjadi penyebab penghancuran hutan dengan watak monokultur," tegas Khalisah.

Begitu pula kubu 02 dikritik karena gagasan pertambangan ramah lingkungan. Khalisah memandang tak ada konsep pertambangan ramah lingkungan.

 


Energi Terbarukan

Alih energi terbarukan kedua pasangan calon juga dipertanyakan. Karena dalam dokumen visi tersebut tidak terlihat keingin untuk mengubah penggunaan energi fosil.

"Tapi bisa jadi pilihan ini karena pada keduanya ada elite oligarki di belakangnya di sini adalah pemain batubara atau fossil feul," kata Khalisah.

Kedua capres akan kembali berdebat pada 17 Februari mendatang. Lingkungan hidup masuk dalam salah satu isu yang akan diangkat dalam materi debat.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya