Motor Listrik Buatan Anak Bangsa Diluncurkan Maret 2019

Kendaraan buatan anak bangsa itu mulai diproduksi massal pada Februari 2019.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 28 Jan 2019, 14:42 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjajal sepeda motor listrik Gesits di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/11). Motor listrik ini merupakan hasil kerja sama Garansindo dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor listrik Gesits hasil kolaborasi PT Gesits Technologies Indo (GTI) dengan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, telah diperkenalkan langsung ke Presiden Jokowi pada November 2018. Kendaraan buatan anak bangsa itu mulai diproduksi massal pada Februari 2019.

"Februari nanti akan dibuat massal. Ini (buatan) lokal," ungkap Menristekdikti Mohamad Nasir di kantornya, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Dia menegaskan, harga sepeda motor listrik tersebut akan kompetitif. Untuk tenaga yang dihasilkan, kendaraan roda dua ini bisa mencapai 100 KM/jam dibandingkan dengan motor listrik lainnya.

"Februari selesai, Maret kita akan launching," ungkap Nasir.

Menurut dia, banyak negara-negara lain mengintip teknologi yang ada dalam motor listrik Gesits ini. "Namun, saya enggak kasih. Itu Jepang, ada Taiwan," Nasir memungkasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jokowi Pesan 100 Unit

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjajal sepeda motor listrik Gesits di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (7/11). Mengenakan helm buatan Gesits, Jokowi menyusuri aspal di halaman Istana Merdeka menuju Istana Negara. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setelah mencoba sepeda motor buatan anak bangsa itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tertarik untuk memesannya. Menurut Jokowi, produksi sepeda motor Gesits ini mencapai 60 ribu per tahun atau 5.000 per bulan.

"Jika sudah diproduksi saya pembeli pertama, saya akan pesan 100 unit," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 7 November 2018.

Jokowi menegaskan, sepeda motor listrik buatan ITS ini tidak akan mendapatkan proteksi dari pemerintah karena tidak akan mendidik.

"Tidak ada proteksi, itu tidak mendidik. Sebuah produk apa pun kalau harga kompetitif dibanding produk lain pasti akan diterima pasar," kata Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya