Bappenas Ungkap Alasan Masyarakat di Daerah Tak Punya Rekening Bank

Selama ini memang pemerintah telah membuka jalan bagi masyarakat agar memiliki rekening di bank.

oleh Septian Deny diperbarui 28 Jan 2019, 15:30 WIB
Ilustrasi tabungan. (Liputan6.com/HO/Randy)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas menyatakan inklusi keuangan masyarakat khususnya di sektor perbankan masih perlu ditingkatkan. Saat ini, masih banyak masyarakat khususnya di daerah yang ternyata belum memiliki rekening bank.

Direktur Jasa Keuangan dan BUMN Kementerian PPN/Bappenas, Muhammad Cholifihani mengaku telah melakukan kajian ke sejumlah daerah. Rata-rata alasan masyarakat tidak memiliki rekening bank karena kondisi keuangan yang pas-pasan sehingga tidak ada dana lebih untuk ditabung.

"Untuk inklusi keuangan perbankan, kenapa banyak masyarakat yang tidak punya rekening? Alasannya cuma satu, enggak punya duit buat menabung," ujar dia dia dalam Seminar Hasil Kajian Pendalaman Keuangan di Indonesia, Senin (28/1/2019).

Menurut dia, selama ini memang pemerintah telah membuka jalan bagi masyarakat agar memiliki rekening di bank. Salah satunya dengan menyalurkan bantuan sosial melalui perbankan. Namun bantuan sosial yang diberikan pun habis untuk kebutuhan sehari-hari.

"Andaikan ada duit buat nabung juga, seperti ada bantuan bansos (bantuan sosial) diambil lagi buat konsumsi," kata dia.

 

Oleh sebab itu, ke depan Bappenas akan mendorong lembaga keuangan untuk lebih banyak menyalurkan kreditnya ke masyarakat kecil.

Dengan demikian, masyarakat golongan ini memiliki modal untuk usaha. Harapannya, modal ini akan menghasilkan pendapatan yang lebih besar untuk ditabung.

"Akhirnya yang kita dorong itu kredit atau pinjaman yang mengembangkn usaha mikro di bawah selain dengan fintech. Karena kalau peraturan Bank Indonesia kredit itu 20 persen untuk UMKM. Kalau kita berikan kredit, maka usahanya bisa menggeliat dan akhirnya mereka punya uang. Kalau punya uang, bisa nabung," tandas dia.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya