Liputan6.com, Washington DC: Apple membantah tuduhan konspirasi menaikkan harga jual electronic book (e-book) yang lebih tinggi dari pesaing mereka. Juru bicara Apple Tom Neumayr menyatakan tidak benar jika Apple telah melakukan konspirasi harga e-book. Menurutnya, peluncuran iBookstore 2010 yang memunculkan inovasi dan kompetisi justru telah menghancurkan monopoli Amazon di industri penerbitan.
Bersama lima penerbit lain, Apple digugat Departemen Kehakiman Amerika Serikat karena telah melakukan konspirasi harga buku. Menurut hasil penyelidikan, Apple diketahui melakukan pendekatan untuk menaikkan tarif ebook dan memperoleh komisi sebanyak 30 persen dari harga ebook yang dijual. Selain itu, pedagang eceran buku dilarang untuk menjual buku dengan harga yang lebih murah dari yang dijual untuk Apple.
Pengadilan AS menuduh Apple bersama lima penerbit, yakni Simon & Schuster, Hachette Book Group, Penguin Group, Macmillan, dan HarperCollins telah meraup untung lebih dari Rp 910 miliar dari konspirasi harga tersebut. Mereka diduga telah menambahkan harga dari Rp 18 ribu hingga Rp 46 ribu pada setiap buku yang dijual.(AP/Reuters/ARI)
Bersama lima penerbit lain, Apple digugat Departemen Kehakiman Amerika Serikat karena telah melakukan konspirasi harga buku. Menurut hasil penyelidikan, Apple diketahui melakukan pendekatan untuk menaikkan tarif ebook dan memperoleh komisi sebanyak 30 persen dari harga ebook yang dijual. Selain itu, pedagang eceran buku dilarang untuk menjual buku dengan harga yang lebih murah dari yang dijual untuk Apple.
Pengadilan AS menuduh Apple bersama lima penerbit, yakni Simon & Schuster, Hachette Book Group, Penguin Group, Macmillan, dan HarperCollins telah meraup untung lebih dari Rp 910 miliar dari konspirasi harga tersebut. Mereka diduga telah menambahkan harga dari Rp 18 ribu hingga Rp 46 ribu pada setiap buku yang dijual.(AP/Reuters/ARI)