AirAsia Indonesia Angkut 5,2 Juta Penumpang Sepanjang 2018

PT AirAsia Indonesia Tbk mengoperasikan 24 pesawat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Jan 2019, 10:00 WIB
Inilah livery baru pesawat AirAsia dengan tema game TAGG yang dikeluarkan oleh Sixcap, perusahaan keuangan asal Singapura, Kamis (15/12/2016)

Liputan6.com, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk mengangkut 5,2 juta penumpang pada 2018. Jumlah itu naik 13 persen year on year (YoY).

Pada kuartal IV 2018, empat pesawat yang sebelumnya dioperasikan oleh Indonesia AirAsia Extra (IAAX) telah dikembalikan kepada Indonesia AirAsia (IAA), yang mempengaruhi hasil kinerja yang menunjukkan angka yang tidak biasa pada kuartal IV 2018.

Perseroan mencatatkan peningkatan jumlah penumpang sebesar 56 persen yang didorong oleh penambahan kapasitas sebanyak 50 persen, sementara tingkat keterisian tercatat naik tiga persen menjadi 82 persen jika dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Pada statistik usaha tahun fiskal 2018, Perseroan mengangkut 5,2 juta penumpang, naik 13 persen year-on-year. Sementara tingkat keterisian turun 2 persen menjadi 82 persen.

"Ini dilatari penambahan kapasitas sebesar 16 persen dan juga lingkungan usaha yang secara menyeluruh kurang optimis, diakibatkan oleh rentetan bencana alam sepanjang tahun," kata kata CEO Grup AirAsia di Indonesia Dendy Kurniawan, Selasa (29/1/2019).

Dendy menjelaskan, selama tahun fiskal 2018, AirAsia Indonesia menambah satu unit pesawat dan menerima delapan unit pesawat yang dikembalikan dari IAAX, sehingga secara keseluruhan Perseroan mengoperasikan 24 unit pesawat. 

Dengan penambahan kapasitas dan pesawat ini,pada 2018, AirAsia Indonesia memiliki jumlah penerbangan total 35.627 penerbangan atau naik 16 persen dibandingkan 2017 yang saat itu 30.822 penerbangan.

 

2 dari 2 halaman

AirAsia Pastikan Harga Tiket Masih Seperti Biasa

AirAsia menghapus biaya bahan bakar, penumpang dapat lebih hemat ketika berpergian dengan AirAsia.

Sebelumnya, maskapai berbiaya murah AirAsia Indonesia mengaku telah menjual harga tiket pesawat sesuai dengan ketentuan Kementerian Perhubungan.

Oleh karena itu, AirAsia tak terlalu mempersoalkan imbauan penurunan harga tiket pesawat. CEO Grup AirAsia Indonesia, Dendy Kurniawan mengatakan, keterjangkauan harga tiket tersebut, sebenarnya sudah menjadi slogan perusahaan sejak pertama kali didirikan.

"Kami tetap menjalankan bisnis seperti biasanya, sesuai dengan slogan kami agar layanan penerbangan dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat: 'now everyone can fly’," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Senin 14 Januari 2019.

Dendy juga menegaskan, meski harga tiket AirAsia terjangkau tapi pihaknya tetap memprioritaskan keselamatan dan berupaya untuk terus meningkatkan efisiensi.

"Serta berharap agar komponen-komponen biaya eksternal, antara lain seperti biaya bahan bakar, dapat turun," tambah dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya