Liputan6.com, Paris - Dua orang pria bersenjata dilaporkan menyerang sebuah van yang tengah membawa seorang tahanan menuju pengadilan di Tarascon, Prancis selatan.
Serangan yang mirip adegan film itu terjadi pada Senin 28 Januari 2019 pagi, dan menyebabkan seorang pengawal tahanan terluka.
Dikutip dari The Guardian pada Selasa (29/1/2019), polisi Prancis masih melakukan pencarian intensif di seluruh wilayah selatan negara itu.
Baca Juga
Advertisement
Serangan Senin itu terjadi sekitar pukul 08.30 pagi waktu setempat, tepat di luar gedung pengadilan tempat Lotfi Boussouak (27) akan dibawa ke hadapan seorang hakim.
Tahanan itu, yang telah ditahan sejak September 2017, menghadapi tuduhan perampokan bersenjata, kata salah seorang pejabat Prancis.
"Dua pria bersenjata berat tiba-tiba muncul dan menembaki kendaraan polisi ketika mencoba membawa kabur tahanan", kata jaksa setempat, Patrick Desjardins.
Beberapa lubang bekas tembakan ditemukan di beberapa bagian kabin van, termasuk di kaca depan. Selain itu, setidaknya 11 unit peluru ditemukan di sekitar tempat kejadian, termasuk beberapa berasal dari senapan otomatis.
Tiga orang petugas kepolisian yang mengawal Boussouak dari penjara di Beziers, yang berjarak 90 mil (setara 150 kilometer) jauhnya --dua pria dan seorang wanita-- mengaku "sangat terguncang" oleh insiden itu.
Ketiga petugas tersebut selamat, namun salah seorang di antaranya mengalami luka kecil akibat sambaran peluru di bagian lengan kirinya.
Simak video pilihan berikut:
Keburnya Petinggi Gangster dari Penjara
Pelarian tahanan itu terjadi setelah kejahatan serupa tahun lalu, ketika Rédoine Faïd (46) --pimpinan gangster terkenal-- kabur kabur menggunakan helikopter.
Faid kabur dibantu tiga orang bersenjata yang diduga rekannya, ia lalu dijemput dengan helikopter di halaman penjara di Paris itu
Helikopter itu kemudian terbang ke daerah Gonesse, sekitar 30 kilometer utara Paris. Polisi setempat menemukannya sudah dalam kondisi terbakar.
Mereka melakukan semua aksi itu tanpa melukai siapapun.
Saksi mata kemudian mengatakan bahwa para tersangka melarikan diri menggunakan mobil Renault Megane ke arah Lille.
Pada April 2018, Faid menjalani hukuman 25 tahun karena tindak pidana perampokan yang gagal delapan tahun sebelumnya, di mana satu polisi tewas dalam peristiwa itu.
Ini adalah pelarian kedua Faid dari penjara. Pada 2013, ia melarikan diri dengan memanfaatkan empat penjaga sebagai perisai manusia dan menghancurkan sejumlah pintu. Dia merencanakan dan melancarkan pelarian itu kurang dari setengah jam setelah tiba di penjara di Prancis utara.
Advertisement