Liputan6.com, Jakarta - Salah satu tokoh aktivis dan pergerakan Rahman Tolleng, telah berpulang hari ini, Selasa (29/1/2019) di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta. Berdasarkan informasi, almarhum meninggal sekitar pukul 05.25 WIB.
Beberapa petugas RS Abdi Waluyo mengatakan, jenazah langsung dibawa oleh pihak ke keluarga ke Bandung, Jawa Barat, sekitar Pukul 08.00 WIB.
Advertisement
"Tadi sekitar pukul 08.00 WIB dibawa langsung ke Bandung," ucap salah satu petugas di RS, Jakarta.
Dia mengatakan, tidak ada keramaian, seperti tokoh politisi atau pejabat yang hadir. "Saya lihat enggak ada," jelasnya.
Rahman Tolleng menjadi salah satu saksi sejarah peristiwa 15 Januari (Malari) 1974. Saat itu dia duduk sebagai Pemred Suara Berkarya.
Mantan Direktur Penerbitan PT Pustaka Utama Grafiti (1991-2006) itu, juga turut membidani kelahiran Partai Serikat Rakyat Independen pada 2011. Sayangnya, partainya gagal untuk menjadi peserta pemilihan umum 2014.
Putra Bugis kelahiran Sinjai, Sulawesi Selatan, 5 Juli 1937 ini meyakini berpolitik adalah salah satu cara memuliakan kehidupan rakyat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ucapan Duka Cita
Sejumlah politikus mengungkapkan belasungkawa melalui media sosial masing-masing.
Politikus Partai Demokrat Andi Arief adalah salah satunya. Wasekjen Partai Demokrat itu menuliskan duka dan doa di akun Twitternya.
"Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun Telah meninggal dunia pagi ini pukul 05.25 WIB, *A Rahman Tolleng*, Mari kita doakan semoga almarhum diampuni segala kesalahannya, diterima iman Islamnya dan Husnul Khatimah... Alfatihah.... Aamiin YRA..." tulis Andi dikutip Liputan6.com.
Rekan Andi, Rachland Nashidik juga mengucapkan hal serupa.
"Tiba waktu beristirahat. Kami lanjutkan yang belum selesai. Kelak setelah kami, perjuangan kembali diteruskan. Juga oleh orang-orang muda yang berfikir. Sepertimu. (A. Rahman Tolleng wafat pagi tadi, 29 Januari 2019, dalam usia 81 tahun. Mohon doa bagi beliau.)," cuitnya.
Selain dua nama tersebut, aktivis Jaringan Islam Liberal yang juga kader Partai Demokrat Ulil Abshar-Abdalla juga menyampaikan duka cita atas wafatnya Rahman Tolleng.
"Kabar duka pagi ini: Rahman Tolleng, salah satu tokoh penting angkatan 66, wafat jam 5an tadi. Ikut berduka yg mendalam. Saya mulai bersahabat dengan sosok yg tajam pandangan2nya ini ketika mengikuti pertemuan2 mingguan Forum Demokrasinya-nya Gus di tahun 90an," tulis dia.
Advertisement