Wapres JK Nilai Erick Thohir Cocok Jadi Ketum PSSI

Edy Rahmayadi mundur dari kursi Ketua Umum PSSI. Sejumlah calon kuat pun bermunculan, di antaranya, Erick Thohir, Djoko Driyono sampai Moeldoko.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2019, 15:55 WIB
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla, didampingi Ketua Inasgoc, meninjau Main Press Center (MPC) di Balai Sidang Jakarta, Senayan, Selasa (14/8/2018). (Bola.com/Benediktus Gerendo Pradigdo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai sosok pengusaha Erick Thohir cocok jadi Ketua Umum PSSI, sebab mantan presiden klub Inter Milan tersebut cocok lantaran berpengalaman di dunia sepak bola.

"Mungkin yang punya pengalaman bola internasional Erick. Erick lagi Erick lagi. Ya kalau kriteria yang saya katakan tadi, punya pengalaman yang baik. Itu punya waktu yang baik," kata JK di kantornya, Jalan Merdeka Utara, Selasa (29/1/2019).

Tetapi dia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak PSSI. "Tergantung pada masyarakat dan PSSI punya hak suara," kata JK.

Diketahui Edy Rahmayadi mundur dari kursi Ketua Umum PSSI. Sejumlah calon kuat pun bermunculan, di antaranya, Erick Thohir, Djoko Driyono sampai Moeldoko.

Namun, rupanya, ketua umum PKB, Muhaimin Iskandar juga berminat. Hal itu diungkapkan dalam postingan twitternya, @cakimiNOW.

Mantan Menakertrans era Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) ini ingin membuat sepak bola Indonesia lebih baik lagi.

"Saya siap memimpin PSSI, biar beres, biar berprestasi, masuk gelanggang dunia," kata Cak Imin di twitternya beberapa waktu lalu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Revolusi Total

Jika terpilih, Wakil Ketua MPR itu menjanjikan revolusi total kepengurusan PSSI. Dia mengatakan, masalah di PSSI saat ini seperti transparansi, dan masalah pembinaan di daerah.

"Total total revolusi PSSI, kita seleksi dan revitalisasi semua yang positif kita teruskan yang negatif kita tinggalkan," ucapnya.

Disinggung posisinya di partai politik, Cak Imin merasa tak gentar dengan kritikan masyarakat. Dia mengaku hanya siap saja jika diberikan amanah.

"Namanya dibutuhkan ya ayo, kalau enggak ya enggak apa-apa. Masih panjang kan," ucap dia.

Reporter: Intan Umbari Prihatin

Sumber: Merdeka

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya