Liputan6.com, Purbalingga - Di sebuah rumah kecil berdinding kayu di Desa Tlahab Lor, RT 02/03, Purbalingga, Winda Triyanti (27) berbaring lemah. Kecelakaan pada Maret 2017 mengakibatkan dia menderita kelumpuhan.
Nyaris urusan rumah tangga tak dapat Winda lakukan. Padahal, dia memiliki dua anak yang masih sekolah, si sulung bernama Yusi Leni, pelajar di SMPN 3 Karangreja, dan si bungsu bernama Putra Devis Kelana, bersekolah di SDN 2 Tlahab Lor.
Baca Juga
Advertisement
Suaminya pun tak dapat diharapkan karena dia telah lama berpisah. Sedangkan pemilik rumah, Sumarno (62) yaitu ayah Winda, tinggal di tempat lain bersama istri. Praktis, dia hanya tinggal bersama dua buah hatinya.
Jangankan untuk memenuhi kebutuhan anaknya, untuk kebutuhan sehari-hari saja Winda menggantungkan hidup dari bantuan keluarga dan tetangga. Karena itu, saat kunjungan Plt Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi pada Senin, 28 Januari 2018, perempuan berwajah sayu itu tak kuasa membendung air matanya.
Setelah hampir satu tahun hanya terbaring di atas kasur, akhirnya Winda dapat berkeluh kesah kepada perempuan nomor satu di Purbalingga. Dia bercerita tentang betapa berat hidup dalam garis terendah kemiskinan, sementara kebutuhan untuk makan dan sekolah anaknya terus menggerus batinnya tanpa ampun.
Agaknya, naluri keibuan besar terasa mendorong keibaan Plt Bupati Purbalingga Tiwi. Kepada jajarannya, dia meminta untuk segera mengurus perawatan medis Winda. Sekaligus mengutamakan kebutuhan kedua anak Winda yang masih bersekolah.
"Saya minta Pak Camat dan juga jajaran Dinas Kesehatan di Kecamatan Karangreja untuk segera menindaklanjuti dan mengusahakan kesembuhan bagi Winda. Untuk anak-anaknya saya minta diberi perhatian khusus terutama pada pembiayaan sekolahnya," ujarnya.
Sakit-sakitan Sejak 2009
Saat berkunjung, Plt Bupati didampingi Maimunah, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kecamatan Karangreja. Dari penuturan Maimunah, Winda diketahui telah menderita sakit sejak 2009.
Dalam catatan medisnya, sebelum menderita kelumpuhan perempuan itu pernah beberapa kali masuk rumah sakit. Seperti pada tahun 2009, Winda memiliki masalah pada lambung dan juga ginjal sehingga mengalami gangguan pencernaan.
Tampaknya, permasalahan pada sistem pencernaannya itu pula yang membuat Winda terlihat amat kurus. Selanjutnya, pada 2010, yakni saat kehamilan anak kedua, dia mengalami pendarahan dan sakit pada paru-parunya.
"Untuk kondisi lumpuh yang diderita Winda, karena kecelakaan pada Maret 2017 yang mengakibatkan tulang punggung dan paha sebelah kiri mengalami kecacatan," kata Maimunah.
Winda pun pernah beberapa kali berobat, baik di fasilitas kesehatan maupun mencari pengobatan alternatif. Namun, beragam pengobatan itu tidak membuahkan hasil. Winda pun menyerah, di samping juga karena keterbatasan dana dan kehidupannya yang sendiri.
Setelah menyimak penjelasan Maimunah, Tiwi pun berjanji akan mengupayakan kesembuhan Winda. Kepada tetangga yang saat itu juga berkerumun di sekitar rumah, Tiwi mengucapkan terima kasih atas kepedulian mereka membantu kehidupan Winda.
"Nantinya Pemkab Purbalingga akan membawa ke rumah sakit demi mengupayakan kesembuhannya karena akan lebih baik ditangani oleh tenaga kesehatan secara langsung di sana," kata Tiwi.
Sebelum pulang, Tiwi menyerahkan berbagai bantuan berupa uang, sembako, dan juga alat kesehatan. Bantuan tersebut diharapkannya bisa meringankan beban hidup Winda dan sedikit memberi senyuman untuk anak-anaknya.
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement