Liputan6.com, Jakarta - Dana kelolaan PT Bahana TCW Investment Management (BTIM) ditargetkan tumbuh antara 4 - 5 persen menjadi Rp 50 triliun pada 2019. Di 2018, total dana kelolaan perseroan berada di angka Rp 47,97 triliun.
Direktur Utama Bahana TCW Edward Lubis menuturkan, dana kelolaan tersebut terdiri atas reksadana sebesar Rp 40,55 triliun dan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) sekitar Rp 7,41 triliun.
Baca Juga
Advertisement
"Kami akan bersikap konservatif dalam menargetkan pertumbuhan dana kelolaan pada tahun 2019," jelasnya di Jakarta, Selasa (29/1/2019).
Dia mengungkapkan, dari Rp 40,55 triliun dana kelolaan Bahana TCW di reksadana, sebesar Rp 21,92 triliun merupakan open ended fund yang terdiri dari reksadana saham, pendapatan tetap dan pasar uang.
Kemudian Rp 3,93 triliun adalah reksadana indeks dan Rp 11,59 triliun reksadana proteksi. "Sisanya Rp 1,97 triliun merupakan alternative investment," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Luncurkan Produk Baru
Adapun sepanjang tahun lalu, Bahana TCW telah meluncurkan 28 produk reksa dana baru. Sebanyak 26 diantaranya merupakan produk reksadana terproteksi, satu reksadana pendapatan tetap, dan satu reksa dana pasar uang.
“Kondisi pasar yang fluktuasi menyebabkan banyak investor yang mengalihkan asetnya dari reksadana pendapatan tetap dan saham ke reksadana terproteksi dan pasar uang," jelas dia.
Sebagai informasi, saat ini, lebih dari 300 nasabah Bahana TCW merupakan investor institusi dan sekitar 4.000 adalah investor ritel. Pada 2018, dana kelolaan dari investor ritel naik sebesar 76 persen dari Rp 5.2 triliun di tahun 2017 menjadi Rp 9,15 triliun di tahun 2018.
“Kami terus berusaha menumbuhkan jumlah investor ritel melalui kerjasama dengan para agen penjual reksadana seperti perbankan dan digital market place,” pungkasnya.
Advertisement