Liputan6.com, Jakarta Video penyuluhan reproduksi yang viral beredar di media sosial beberapa hari ini cukup menghebohkan publik Tanah Air. Video yang diberi judul Tutorial Keluarga Berencana memperlihatkan, teknis pemasangan kondom pada alat kelamin pria oleh penyuluh wanita.
Baca Juga
Advertisement
Penjelasan teknis pemasangan kondom juga disertai alat peraga penis, yang dalam posisi ereksi sempurna serta anatomi alat kelamin laki-laki. Menanggapi video yang beredar viral tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyampaikan penjelasan.
Dari penelusuran yang dilakukan Humas BKKBN, video penyuluhan reproduksi tersebut merupakan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis untuk Intrauterine Device (IUD) dan Implan. Kegiatan itu diselenggarakan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD-KB) Kabupaten Paser, Kalimantan Timur dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Paser.
Penyuluhan cara pemasangan kondom pada video dilakukan oleh petugas yang terlatih (bidan) dan penyuluh KB. Video yang direkam dan diunggah ke media sosial itu tanpa sepengetahuan orang yang bersangkutan di dalam video.
“Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi ada etikanya. Tidak boleh sembarangan. Alat peraga penyuluhan juga tidak boleh disalahgunakan. Penyebarluasan (penyuluhan reproduksi) melalui video secara tidak terkendali bisa melanggar etika," tegas Deputi Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN, Dwi Listyawardani dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com, Selasa, 29 Januari 2019.
Simak video menarik berikut ini:
Penyuluhan dalam forum terbatas
Alat peraga yang terlihat digunakan dalam video penyuluhan reproduksi adalah alat peraga Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) KB dan Kesehatan Reproduksi, yang disebut phantom model alat peraga reproduksi pria.
Penis peraga untuk pemasangan kondom yang diproduksi oleh BKKBN digunakan untuk membantu penjelasan atau menyampaikan informasi program KB bagi Pasangan Usia Subur (PUS).
Alat peraga reproduksi pria dan wanita yang digunakan untuk membantu petugas yang terlatih menjelaskan. Hal ini untuk menyampaikan informasi secara tepat kepada khalayak sasaran, di antaranya calon peserta KB, peserta KB, penyuluh lapangan KB/penyuluh KB, kader/PKK, pelaksana dan pengelola program KB.
“Penyuluhan reproduksi disampaikan dalam forum terbatas dengan materi sesuai substansi. Penyuluhan juga harus dilakukan petugas yang terlatih dan punya kemampuan (menjelaskan soal KB). Petugas juga harus mengetahui tata cara yang baik dalam menyampaikan materi kesehatan reproduksi,” lanjut Dani, panggilan akrabnya.
Ketika memberikan penjelasan soal reproduksi, penyuluh juga bersikap sopan dan sangat menguasai inti sari seputar kesehatan reproduksi.
Advertisement