Jelang Imlek, Ini 6 Hal tentang Barongsai yang Jarang Diketahui Publik

Ini dia enam hal menarik tentang Barongsai yang belum diketahui banyak orang!

oleh Siti Khotimah diperbarui 29 Jan 2019, 20:40 WIB
Atraksi barongsai tampil menghibur pengunjung di Mal Ciputra, Jakarta, Jumat (25/1). Acara yang mengusung tema Lucky New Year Lucky You digelar menyambut Tahun Baru Imlek 2570. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Imlek tidak lengkap tanpa pertunjukan tarian naga, atau yang biasa disebut sebagai barongsai. Tarian yang menjadi simbol budaya China tersebut akan mudah kita jumpai di berbagai penjuru kota Indonesia, pada 5 Februari mendatang.

Barongsai yang merupakan tarian tradisonal China menggunakan sarung bermotif naga tersebut sudah sangat populer di berbagai penjuru dunia. Meskipun demikian, banyak orang belum mengetahui hal menarik di balik tarian naga ini. Berikut dijelaskan enam hal menarik terkait barongsai, dilansir dari berbagai sumber.

Simak pula video berikut:


1. Barongsai Dipercaya Dapat Mengusir Roh Jahat

Penampilan barongsai tutup acara pembukaan perayaan Imlek di Mal Citraland. (dok. Liputan6.com/Esther Novita Inochi)

Tarian barongsai adalah upacara untuk mengusir roh jahat dan nasib buruk, dikutip dari Mental Floss. Semakin meriah suara musik dan drum, serta semakin agresif tariannya, maka roh jahat akan semakin mudah diusir. Begitu pula semakin panjang naga yang dibuat, semakin banyak keberuntungan yang akan didapatkan. Naga yang dimaksud terbuat dari kayu, kain, kertas, atau plastik, dan dikendalikan dengan tiang yang terhubung ke bagian bawahnya.


2. Barongsai Telah Ada Sejak 2.225 Tahun Yang Lalu!

Seorang peserta memainkan Barongsai saat menyusuri Chinatown selama festival budaya perayaan Imlek di New York City (16/2). Warga Tionghoa bersama berbaur dengan masyarakat sekitar turun ke jalan memadati kawasan Chinatown. (Drew Angerer/Getty Images/AFP)

Tarian naga telah ada sejak Dinasti Han di China yaitu tahun 206 SM atau sekitar 2225 tahun yang lalu, dilansir dari China Highlights.

Pada masa itu barongsai digunakan dalam upacara penyembahan leluhur dan digunakan sebagai media untuk berdoa mengharap hujan. Kemudian, baru pada Dinasti Tang dan Dinasti Song Barongsai menjadi pertunjukan di berbagai festival. Salah satunya pada tahun baru China.


3. 'Barongsai Selatan' dengan Naga yang Panjang

Rayakan Imlek, masyarakat Singkawang bakalan kedatangan naga sepanjang 178 meter. (Ilustrasi: Christopher Thomond/The Guardian)

Jika kita anggap tarian barongsai hanya ada satu jenis, anggapan itu salah. Pasalnya, dikutip dari China Highlights terdapat setidaknya dua jenis barongsai, yakni Selatan dan Utara.

Tarian naga Selatan berasal adari sebelah selatan sungai Yangtze. Tubuh naga pada barongsai ini didekor dengan lebih indah, serta lebih berat. Dalam menari, lebih mengutamakan pada momentum dan kekuatan sehingga gerakan memang tidak terlalu lincah.

Biasanya terdapat 10 orang penari untuk membawa naga selatan, dengan panjang sembilan hingga 20 meter. Bahkan, karena tidak memiliki gerakan yang rumit, naga dapat dibuat sepanjang 100 hingga 1000 meter. Sebuah rekor di Hong Kong pernah mencatat naga sepanjang 5.605 meter pada 2012.

jangan bayankan kepala naga akan selalu berukuran sama, karena besar kepala naga akan selalu disesuaikan dengan panjang tubuhnya.

Agar mudah mengenali barongsai selatan, dapat dengan memperhatikan pola gerakan yang dibentuk oleh penari. Barongsai selatan biasanya akan bergerak berputar-putar, membentuk S, dengan klimaksnya adalah mengangkat kepala naga di atas badan hewan tersebut.


4. 'Tarian Naga Utara' yang Lincah

Atraksi barongsai tonggak saat pembukaan Kejurda Barongsai DKI Jakarta dan Jakarta Open Barongsai di Pluit Village, Jakarta, Sabtu (29/9). Kejuaraan memperlombakan barongsai tradisional dan barongsai tonggak. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Barongsai ini dikembangkan di utara Sungai Yangtze. Badan dan kepala naga utara lebih kecil dari naga selatan. Biasanya, naga dibuat dari serat kertas atau tanaman yang berwarna neon, sehingga terkesan ringan dan bercahaya dalam gelap.

Tarian utara biasanya sangat lincah dan fleksibel. Penari dapat memutar ke kiri dan ke kanan, dengan gerakan yang rumit. Gaya utara sering disebut sangat mirip dengan gerakan singa.

Saat ini naga utara lebih populer di seluruh dunia, karena kelincahan penari memang lebih menarik penonton. Sejumlah negara bahkan sering mengadakan kompetisi untuk jenis barongsai utara, misalnya adalah China, Hong Kong, Malaysia, dan Singapura.


5. Ada Juga Barongsai Jenis Naga Api

Sebuah barongsai melakukan atraksi Tahwe atau menginjak bara api di Hok Tek Bio Cibinong, Bogor, Sabtu (17/3). Tradisi injak bara tersebut dalam rangka rangkaian Sejit (ulang tahun) Kongco Ho Tek Tjeng Sin atau Dewa Bumi. (Merdeka.com/Arie Basuki)

Salah satu jenis barongsai adalah Naga Api, yang sangat mencolok di malam hari. Biasanya cahaya yang datang dari tubuh naga berasal dari lilin atau lampu minyak yang sengaja digantung di dalamnya.

Cahaya dapat bersinar cukup kuat karena tubuh naga yang terbuat dari bambu tipis yang ditenun tersebut, ditutupi dengan kain transparan yang indah atau kertas yang didesain seperti kulit naga. Di malam hari, tarian barongsai jenis ini akan terlihat seperti gerakan naga galak yang berapi-api.


6. Momentum Lain Untuk Menyaksikan Barongsai

Para pemain barongsai dan liong sedang melakukan sembahyang di Kelenteng Po An Kion di Coyudan, Solo, sebelum berkeliling menyambut perayaan Cap Go Meh di Solo, Jumat (2/3).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Selain pada momentum imlek, barongsai juga dapat disaksikan pada Festival Lentera di China. Selain itu, barongsai biasa diundang ketika perusahaan di China berulang tahun atau membuka cabang baru.

Hal itu karena tarian naga dipercaya membawa keberuntungan bagi bisnis. Meskipun barongsai mudah dijumpai di banyak sudut di China, namun menurut banyak sumber, Hong Kong adalah tempat terbaik untuk menyaksikan barongsai.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya