Timses: Jokowi Bakal Bicara Energi Terbarukan dalam Debat Capres Kedua

Hasto menuturkan, program energi Jokowi bakal diselaraskan dengan isu lingkungan hidup.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jan 2019, 20:58 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab pertanyaan wartawan saat menerima perwakilan nelayan seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/1). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Capres inkumben Joko Widodo atau Jokowi bakal mengangkat kedaulatan energi yang sudah dikerjakan pemerintah dalam debat capres kedua pada 17 Februari 2019 mendatang. Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Hasto Kristiyanto menuturkan, salah satunya adalah bukti Jokowi sudah melakukan penyetruman di daerah yang belum terjangkau listrik.

"Tentu saja Pak Jokowi akan mengangkat tema berdaulat. Kedaulatan di bidang energi itu, diperjuangkan dengan baik. Tapi keadilan dalam energi itu juga diperjuangan dengan baik," kata Hasto di Jalan HOS Cokroaminoto, Jakarta Pusat, Selasa (29/1/2019).

Hasto menuturkan, program energi Jokowi bakal diselaraskan dengan isu lingkungan hidup. Yaitu dengan alih ke energi terbarukan. Karena itu Jokowi membangun waduk demi mengaliri listrik ke rumah-rumah warga.

"Karena itulah pembangunan waduk itu menjadi hal yang sangat penting. Energi terbarukan itu yang akan diangkat juga sama Pak Jokowi," kata dia.

Menurut Hasto, debat capres kedua sesuai dengan komitmen Jokowi. Temanya adalah pangan, infrastruktur, energi, sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Dia berkata, Jokowi tak hanya akan bicara tentang keberhasilan pemerintah dalam debat nanti, melainkan aspek lainnya yang sudah disiapkan bersama tim pakar.

"Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin tidak hanya berbicara tentang keberhasilan apa yang sudah dilakukan," ucap Hasto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kritikan terhadap Infrasruktur

Sementara, soal kritikan terhadap infrastruktur yang disebut bakal diangkat dalam debat berikutnya, Hasto menilai Jokowi tak gentar dengan kritikan oleh oposisi terhadap pembangunan infrastruktur.

"Jadi kalau kritik itu tanda tak mampu. Tetapi kami dengarkan kritik, itu sikap kami," kata dia.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya