Liputan6.com, Manchester - Pemain sayap Manchester City, mengaku sangat tersanjung dibandingkan dengan legenda Manchester United (MU), Ryan Giggs. Namun, Sane menyebut, perbandingan itu sama sekali tidak pantas.
Pemain yang bergabung dengan Man City pada 2016 ini mengaku dirinya bukan siapa-siapa. Dia merasa bukan apa-apa dibandingkan dengan Giggs, yang mengenakan seragam MU pada periode 1990-2014.
"Membandingkannya dengan saya, saya tidak bisa melakukannya sama sekali! Jika Anda melihat seperti apa dirinya, ia adalah legenda untuk MU dan Premier League," ujarnya seperti dilansir Manchester Evening News.
Baca Juga
Advertisement
Winger berusia 23 tahun ini tampil gemilang bersama dengan Manchester City. Pergerakannya di sisi sayap kiri sangatlah susah dibendung.
Ia juga menjadi salah satu aktor penting keberhasilan City menjadi juara musim lalu. Musim ini, meski sempat tersendat, ia kembali tampil moncer.
Sejauh ini, ia telah tampil sebanyak 29 kali di semua ajang kompetisi. Ia sudah menyumbangkan 11 gol dan 13 assist.
Eksplosif
Sane adalah winger berkaki kidal. Dan karena performanya yang eksplosif selama ini di EPL, ia mulai dibanding-bandingkan dengan Giggs.
Winger asal Jerman ini mengaku senang dibandingkan dengan Giggs. Tapi ia sadar bahwa level dirinya masih sangat jauh dibanding legenda asal Wales tersebut.
"Bagaimana ia bermain itu istimewa dan berapa banyak gelar yang telah ia menangkan, saya hampir tidak ada apa-apanya!" ucap Sane.
"Jelas, saya senang orang-orang melakukannya karena itu berarti saya melakukan beberapa hal dengan baik dan saya sangat senang karenanya," tandasnya.
Advertisement
Pujian Stephen Warnock
Performa Sane sebelumnya sudah membuat Warnock merasa sangat terkesan. Ia melihat permainan Sane membuatnya teringat kepada Giggs.
"Leroy Sane adalah hal yang paling dekat dengan [mantan pemain sayap Manchester United] Ryan Giggs yang telah kita lihat selama bertahun-tahun. Kemampuannya untuk meluncur melewati pemain-pemain lawan membuat aksinya terlihat mudah," serunya pada Sky Sports.
"Saya suka para pemain sayap zaman jadul. Ia mengingatkan saya ketika Arsenal memiliki sayap seperti Marc Overmars," kenangnya.
"Dengan mendominasi bola, Manchester City yang mendominasi sebagian besar jalannya laga, mereka dapat menahan lebar itu dan, satu lawan satu, mereka sangat destruktif," ujar Warnock.
Sumber: Bola.net
Saksikan video pilihan di bawah ini: