China Merilis Lagu Persahabatan untuk Malaysia

China merilis lagu persahabatan untuk Malaysia melalui akun Facebook. Ada apa?

oleh Siti Khotimah diperbarui 30 Jan 2019, 09:03 WIB
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - China merilis sebuah lagu persahabatan untuk Malaysia, melalui akun facebook Kedutaan Besarnya, pada Senin 28 Januari 2019.

China berharap lagu tersebut akan mengingatkan hubungan baik kedua negara yang telah terjalin secara resmi sejak 45 tahun lalu. Bahkan negeri tirai bambu itu seolah ingin mengingatkan kedua negara pernah berhubungan lebih hangat di masa lalu. Demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Selasa (29/1/2019).

Lagu yang berjudul "Bahu Kiri" itu dinyanyikan dalam bahasa Mandarin dengan bintang videonya dua orang perempuan sebagai simbol dua negara.

Dalam lirik lagu, digambarkan sebuah pertemanan dengan rintangan.

Dalam lagu tersebut disebutkan "Hari menjelang siang, namun hujan belum reda. Kita tetap duduk berdampingan, ikatan persahabatan tidak akan putus." Lirik yang seolah menggambarkan berbagai tantangan yang menerpa kedua negara, tak terkecuali kasus Laut China Selatan dimana keduanya berbatasan garis pantai.

"Bahu kananku menghalang angin dan hujan, bahu kiriku untukmu berpaut (berpegangan)," demikian akhir lagu tersebut.

Saksikan pula video pilihan berikut:


Di Balik Lagu Persahabatan

Perdana Menteri Malaysia baru, Mahathir Mohamad memberi keterangan saat konferensi pers di Petaling Jaya, Malaysia (10/8). Di usia 92 tahun, pemimpin koalisi oposisi Pakatan Harapan itu menjadi pemimpin terpilih tertua di dunia. (AP Photo / Sadiq Asyraf)

Sangat menarik, rilis lagu di facebook Kedutaan Besar China untuk Malaysia, bertepatan dengan berakhirnya proyek besar bernama Coast Rail Link. Proyek yang diakhiri Malaysia tersebut, dijalankan oleh China Communication Construction Co. (CCC) sebagai kontraktor utama.

Meski demikian, belum terdapat konfirmasi dari pihak Kedutaan China untuk Malaysia terkait relasi antara rilis lagu dengan proyek yang diakhiri negeri jiran.

Terkait dengan proyek yang diakhiri, Mahathir Muhammad, Perdana Menteri Malaysia mengatakan bahwa proyek diberhentikan, sehubungan dengan minimnya dana pemerintah. Ia juga singgung kesulitan yang tengah dihadapi oleh negaranya dalam menyelesaikan masalah hutang luar negeri. Ia memohon segala pihak yang berkepentingan dalam proyek dapat memahami.

"Seperti yang Anda ketahui, kami terlilit hutang yang sangat berat," tutur Mahathir.

"Ini bukan karena kami ingin membuat frustrasi atau menarik kontrak. Ini karena kami sangat kesusahan dalam bidang finansial", pungkasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya