Liputan6.com, Pemalang - Top 3 berita hari ini, kapal tongkang raksasa bersandar di bibir pantai Pemalang bikin geger warga setempat. Bagaimana tidak, saat ditemukan kapal dalam keadaan kosong dan tak ada seorang pun ABK di dalamnya. Kapal hantukah?
Kehebohan tak hanya berhenti di situ. Pantai tempat kapal raksasa tanpa awak itu menepi merupakan pantai yang dianggap keramat oleh warga setempat.
Advertisement
Sementara, jauh dari hiruk pikuk keramaian Ibu Kota, ada sebuah desa yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari Terminal Ciboleger, Banten yang dapat menyihir setiap tamu yang datang dengan keindahan alamnya.
Hamparan sawah yang tumbuh subur, pohon yang rindang semakin menyejukkan mata bagi siapa saja yang memandang. Lembah indah itu diisi oleh para mualaf Badui.
Kabar bahwa akan ada hadiah bagi yang menemukan atau melaporkan pemain layang-layang juga tak kalah menyita perhatian. Hal ini memang dijanjikan Polresta Pontianak untuk meminimalisir jatuhnya korban
Bersama Pemkot setempat, sebuah maklumat pun telah dibuat tentang larangan bermain layang-layang di wilayah Kota Pontianak. Karena selain dinilai membahayakan keselamatan pemain, dianggap juga bisa membahayakan orang lain.
Berikut berita terpopuler dalam Top 3 Berita Hari Ini:
1. Misteri Kapal Raksasa Tanpa Awak yang Terdampar di Pantai Makam Keramat
Seonggok kapal raksasa tanpa awak tiba-tiba merapat di bibir pantai dan membuat heboh warga Desa Widuri, Pemalang, Jawa Tengah. Awalnya warga dibuat heran dengan penampakan kapal raksasa dari kejauhan pada Minggu malam, (27/1/2019), sekitar pukul 23.10 WIB. Kapal itu terlihat diam tak bergerak beberapa ratus meter dari bibir pantai.
Kehebohan makin menjadi saat dua orang warga desa setempat, yaitu Pajilal (60) dan Abdul Latip (49), sekitar pukul 04.00 WIB melihat kapal raksasa itu telah menepi ke bibir pantai.
Warga mengakui, pantai tempat kapal raksasa tanpa awak itu menepi merupakan pantai yang dianggap keramat oleh warga setempat.
2. Pagi Indah di Kampung Mualaf Badui Lembah Barokah
Hanya sekitar 3,5-4 jam dari Ibu Kota, tepatnya di Desa Bojong Menteng, Banten, sekitar 500 meter dari Terminal Ciboleger, terdapat sebuah lembah indah yang diisi oleh para mualaf Badui. Sejauh mata memandang, hamparan warna hijau menyejukkan mata.
Sawah dengan padi yang tumbuh subur, tanaman yang rimbun menjulang, hingga suara burung berkicau siap menyambut siapa pun di Lembah Barokah Ciboleger.
Di kawasan seluas 8 hektare ini kini telah berdiam sekitar puluhan orang yang merupakan mualaf Badui.
Sementara itu, ada salah seorang mualaf Badui, Surya, mengaku baru belajar Islam kurang lebih 5 bulan yang lalu. Hatinya tergugah ketika mendengar azan dari masjid. Saat itu bulan puasa, dia tergugah mendengar ayat-ayat Alquran.
3. Ada Hadiah bagi Warga yang Melaporkan Pemain Layang-Layang Maut di Pontianak
Polresta Pontianak menjanjikan hadiah bagi siapa saja yang bisa menemukan atau melaporkan pemain layang-layang yang menyebabkan korban meninggal, baik itu kasus di wilayah Kabupaten Kubu Raya maupun Kota Pontianak.
Kapoltabes Pontianak, Kombes (Pol) Muhammad Anwar Nasir menjelaskan, pihaknya telah membuat semacam sayembara yang isinya siapa pun yang bisa menemukan pemain layang-layang tersebut, maka hadiah atau bonus berupa sejumlah uang.
Sebelumnya, korban atas nama Agustami (38) tewas di tempat setelah berusaha menyelamatkan tiga korban lainnya, yakni Eli (17), Putri (14), dan Fitriani (15) pelajar salah satu SMP di Pontianak karena kesetrum listrik saat tali kawat layang-layang putus, Jumat, 25 Januari kemarin, sekitar pukul 17.30 WIB di Jalan Tanjung Harapan, Gang Potlot Kecamatan Pontianak Timur.