Lelang Surat Utang Negara Serap Rp 23,2 Triliun

Pemerintah serap dana Rp 23,2 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN).

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Jan 2019, 09:45 WIB
Petugas menata tumpukan uang kertas di ruang penyimpanan uang "cash center" BNI, Jakarta, Kamis (6/7). Tren negatif mata uang Garuda berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai bangkit ke zona hijau (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah serap dana Rp 23,2 triliun dari lelang enam seri Surat Utang Negara (SUN). Lelang SUN ini untuk memenuhi sebagian pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan total penawaran masuk Rp 48,6 triliun.

Lelang tersebut melebihi target indikatif yang ditetapkan Rp 15 triliun. Demikian kutip dari laman Antara, Rabu (30/1/2019).

Untuk seri SPN03190430, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 2 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,80 persen. Penawaran obligasi jatuh tempo pada 30 April 2019 mencapai Rp 7,7 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 5,8 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 5,9 persen.

Untuk seri SPN 12200130, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,08767 persen. Penawaran untuk obligasi jatuh tempo pada 30 Januari 2020 ini mencapai Rp 5 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon diskonto ini mencapai 6,03 persen dari imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,17 persen.

Untuk seri FR007, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 6,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,97895 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2024 ini mencapai Rp 15,6 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,125 persen ini mencapai 7,95 persen dari imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,25 persen.

 


Selanjutnya

Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk seri FR0078, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 3,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,13984 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Mei 2029 ini mencapai Rp 6,13 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,25 persen ini mencapai 8,05 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,26 persen.

Untuk seri FR0068, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 1,25 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,52606 persen. Penawaran untuk obligasi yang jatuh tempo pada 15 Maret 2034 ini mencapai Rp 6,98 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,7 persen. Untuk seri FR0079, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp 6,9 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 8,52728 persen. Penawaran untuk obligasi jatuh tempo pada 15 April 2039 ini mencapai Rp 7,18 triliun.

Imbal hasil terendah yang masuk bagi seri obligasi yang mempunyai tingkat kupon 8,375 persen ini mencapai 8,5 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 8,67 persen.

Sebelumnya, pada lelang enam seri SUN pada Selasa 15 Januari 2019, pemerintah menyerap dana sebesar Rp 27,75 triliun dari penawaran masuk mencapai Rp 55,67 triliun. Dengan demikian, total selama Januari 2018, total penerbitan SUN, tidak termasuk sukuk, telah menyerap dana Rp 79,2 triliun.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya