Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi sinergi BUMN yang telah memberikan hasil nyata bagi masyarakat Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat. Sinergi ini juga dilakukan sebagai upaya BUMN mendukung Pemerintah merealisasikan program Perhutanan Sosial Muara Gembong.
Rini mengaku bangga melihat BUMN bisa berkontribusi dalam upaya optimalisasi pemanfaatan lahan hutan negara, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lewat tambak udang.
Hal tersebut bertujuan untuk mendorong pemerataan ekonomi dengan cara pengelolaan hutan yang lebih sistematis dan intensif namun tetap berbasis pada kepentingan pengembangan ekonomi masyarakat.
“Kami bangga melihat BUMN bisa bersinergi mengoptimalkan lahan hutan negara yang sebelumnya digunakan secara liar dan tidak memperhatikan keseimbangan alam, kini menjadi tertata rapih dan bisa dimanfaatkan sepenuhnya oleh masyarakat. Ini salah satu kolaborasi yang baik antara Pemerintah, BUMN dan masyarakat dalam menumbuhkan perekonomian,” kata Rini disela kegiatan panen udang petani tambak bersama Presiden RI Joko Widodo di Muara Gembong, Bekasi, Rabu (30/1/2019).
Saat ini, tambak udang Muara Gembong telah memasuki masa panen siklus kedua. Dimana penebaran benih telah dilakukan pada 1 November 2018 lalu di 10 kolam. Panen 3 kolam pertama dilakukan pada 10 Des 2018 dengan hasil 1.126,72 atau 1,1 ton. Disusul Panen di 7 kolam lainnya pada hari ini dengan estimasi hasil panen mencapai lebih dari 15 ribu kilogram atau 15 ton.
Jumlah panen tersebut meningkat dibandingkan panen pada siklus pertama yang dilakukan pada 25 Juli 2018 dengan hasil panen 10.466,72 kg atau 10,4 ton. Menteri Rini pun berharap tambak udang ini bisa semakin berkembang dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Saya akan terus memberikan dorongan bagi BUMN untuk senantiasa memberikan dukungan nyata bagi perbaikan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Presiden RI Joko Widodo, didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati meninjau display Pertashop. (Dok Pertamina)
Sinergi BUMN dalam tambak Muara Gembong melibatkan Perum Perhutani selaku penyedia lahan area tambak, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bertindak sebagai bank penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani tambak, dan Perum Perindo sebagai off taker dari hasil produksi panen.
Sebagai informasi, di Kecamatan Muara Gembong, Perhutani tercatat memiliki lahan seluas 11.655 hektare (ha) dengan lahan potensi garap seluas 2.036 ha. Perhutani telah mengalokasikan lahan seluas 830,55 ha sebagai Demontration Plot (Demplot) dari Program Perhutanan Sosial di mana terdapat dua pilot project dia atas lahan seluas 80,9 ha.
Tak hanya itu, BUMN juga berperan dalam memberikan bantuan benih dan bibit udang ke petani penggarap sejak program ini diluncurkan pada tahun lalu. Dukungan bagi pelaksanaan program hutan sosial di Muara Gembong juga dibarengi dengan program revitalisasi lahan tambak dan perbaikan infrastruktur pendukung di area tambak.
Perbaikan infrastruktur yang dilakukan antara lain melalui perbaikan dan pengerasan jalan, pengadaan dan instalasi jaringan listrik, serta pengadaan infrastruktur pendukung tambak seperti pembangunan saung, menara pantau, kincir air fishery, pompa air, genset, rumah genset dan tempat penampungan hasil tambak.
“Perbaikan dan revitalisasi yang dilakukan terbukti bisa memberikan solusi dan manfaat bagi petani untuk kelangsungan kegiatan di area tambak. Pelatihan dan pendampingan bagi petani tambak juga dilakukan agar program ini terus berlangsung dan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang,” tegas Rini.