BAKTI Gelar Penandatanganan Kerja Sama Penyediaan Kapasitas Satelit

BAKTI dan lima operator telekomunikasi menggelar penandatangan perjanjian kerja sama penyediaan kapasitas satelit pada hari ini, Rabu (30/1/2019).

oleh Andina Librianty diperbarui 30 Jan 2019, 16:06 WIB
Ilustrasi satelit (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dan lima operator telekomunikasi, menggelar penandatangan perjanjian kerja sama penyediaan kapasitas satelit pada hari ini, Rabu (30/1/2019).

Kapasitas satelit telekomunikasi yang akan disewa oleh BAKTI melalui lima perusahaan tersebut, sebesar 21 Gbps.

Lima pemenang lelang tersebut adalah PT Aplikanusa Lintasarta, PT Indo Pratama Teleglobal, Konsorsium Iforte HTS, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), dan PT Telekomunikasi Indonesia. Kelimanya ditetapkan sebagai pemenang pada 16 Januari lalu.

Penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi merupakan upaya BAKTI untuk menyediakan kapasitas satelit lebih awal, sembari menunggu konstruksi proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) satelit multifungsi pemerintah.

Proyek satelit multifungsi pemerintah bertujuan untuk menghubungkan sekolah, Puskesmas dan kantor desa atau kelurahan di seluruh Indonesia dengan jaringan internet.

"Penyediaan kapasitas satelit ini turut memperhatikan Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati. Jika melihat karakteristik wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar) yakni minimnya akses transportasi dan sumber daya listrik, kami optimistis dengan penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi ini, Indonesia dapat merdeka sinyal dengan cepat," ungkap Direktur Utama BAKTI, Anang Latif, dalam keterangan resminya, Rabu (30/1/2019).

Penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung program Layanan Akses Internet (BAKTI Aksi), dan layanan backhaul BTS (BAKTI Sinyal).

BAKTI sejak 2016 telah melaksanakan berbagai program bersifat bottom-up ataupun top-down guna memberikan layanan telekomunikasi di wilayah 3T.

Sebagian besar dari layanan akses internet ataupun backhaul BTS sampai saat ini masih menggunakan sambungan jaringan satelit.

Hal ini disebabkan masih banyak daerah yang tidak terjangkau jaringan dengan teknologi terrestrial

Oleh sebab itu, penyediaan kapasitas satelit dapat membantu BAKTI dalam memberikan layanan telekomunikasi yang lebih masif untuk mewujudkan konektivitas nasional.


Sewa 5 Satelit, BAKTI Bakal Rogoh Kocek Rp 120 Miliar Tiap Bulan

Dirut BAKTI, Anang Latif. Liputan6.com/ Andina Librianty

BAKTI akan mengeluarkan biaya sewa sebesar Rp 120 miliar per bulan terkait kerja sama penyediaan kapasitas satelit ini.

PSN menggunakan satelit miliknya sendiri, Nusantara Satu, yang akan berada di slot orbit 146 Bujur Timur (BT) pada bulan depan.

Sementara, empat lainnya menggunakan layanan satelit asing, yakni Intelsat, Telesat, Apstar, dan SES.

"Biaya per bulan untuk semuanya itu Rp 120 miliar. Kita akan sewa sampai satelit kita sudah ada di atas," tutur Anang kepada Tekno Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Kerja sama ini akan berjalan selama lima tahun ke depan, sampai satelit multifungsi yang sedang disiapkan pemerintah beroperasi pada 2023. Satelit multifungsi ini dijadwalkan meluncur ke orbit pada akhir 2022.

"Dibutuhkan waktu lima tahun sampai 2023, saat satelit kita sudah beroperasi. Waktu transisi (dari satelit lain ke multifungsi) dibutuhkan waktu satu tahun," jelasnya.

(Din/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya