Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, mengatakan bahwa janji-janji kampanye yang dilontarkan kedua capres-cawapres memberikan optimisme pada investor.
"Berdasarkan puluhan diskusi saya dengan investor besar mancanegara di kuartal IV kemarin mulai ada optimisme mengenai pemilu 2019," kata dia, di Kantor BKPM, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Dari perbincangan dengan sejumlah investor, ditemukan bahwa program-program kerja yang disampaikan dari kedua kubu mendapatkan tanggapan positif dari investor.
Baca Juga
Advertisement
"Penerbitan program-program kampanye oleh kedua paslon dan wawancara-wawancara dan pernyataan-pernyataan dari kedua tim. Dari diskusi saya dengan investor global secara umum dunia investasi cukup optimistis dengan pemilu 2019," jelas Lembong.
Menurut dia, hal yang menjadi perhatian utama dan memengaruhi ekpektasi para investor adalah stabilitas dan kontinuitas atau keberlanjutan usaha.
Sementara untuk Paslon nomor 02, dalam pandangan investor juga tidak melontarkan pernyataan yang berpotensi menggangu ekpektasi mereka. Sebab pernyataan-pernyataan yang keluar dari kubu oposisi pun pro investasi.
"Namun hemat saya paslon oposisi juga banyak memberikan pernyataan yang bersifat pro investasi dan reformasi sehingga ada optimisme bahwa kalaupun ada surprise, berarti bukan base case, arah kebijakan pemerintah tidak akan berubah, tetap menjurus kepada reformasi perekonomian, modernisasi, rasionalisasi dan internasionalisasi," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Realisasi Investasi Tahun 2018 Tak Capai Target
Sebelumnya, BKPM mencatat total realisasi investasi sepanjang 2018 sebesar Rp 721,3 triliun atau meningkat sebesar 4,1 persen dibandingkan 2017.
Meskipun demikian, Kepala BKPM, Thomas Lembong mengakui bahwa angka ini dari target investasi yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Realisasi tahun 2018 hanya sebesar 94,3 persen dari target Rp 765 triliun.
"Di tahun fiskal 2018 kita tidak berhasil mencapai target. Jadi 94 persen dari target realisasi final 2018," kata dia dalam konferensi pers, di kantor BKPM, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
BACA JUGA
Dia menyampaikan, total realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada periode 2018 mencapai Rp 328,6 triliun, meningkat 25,3 persen dibandingkan 2017 sebesar Rp 262,3 triliun.
Sementara total realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) 2018 adalah Rp 392,7 triliun, atau turun 8,8 persen dibandingkan realisasi investasi PMA 2017 sebesar Rp 430,5 triliun.
"Realisasi 2018 ini merupakan cerminan dari upaya tahun sebelumnya. Kurangnya eksekusi implementasi kebijakan pada tahun lalu berimbas pada perlambatan investasi di tahun ini, di samping adanya hambatan dari faktor eksternal," kata dia.
Advertisement