Liputan6.com, Jakarta Akhir-akhir ini warga Sumatera Utara dihebohkan oleh penampakan dua ekor lumba-lumba air tawar. Spesies lumba-lumba air tawar (Orcaella Brevirostris) ini diketahui muncul di Sungai Kualuh, Labuhanbatu Utara, Sumatera Utara Minggu (27/1/2019).
Baca Juga
Advertisement
Sontak kehadiran mamalia itu menggegerkan masyarakat setempat di dekat Sungai Kualuh karena sebelumnya belum pernah terlihat seekor lumba-lumba di Sungai.
Kabar mengenai lumba-lumba air tawar ini sangat cepat beredar dan membuat warga berbondong-bondong memadati sungai hanya untuk melihat lumba-lumba. Lumba-lumba air tawar tersebut diketahui memliki ciri-ciri memiliki warna tubuh biru putih dan memiliki benjolan di kepala.
Aksi lumba-lumba
Bukan takut, kedua ekor jenis mamalia itu justru seperti hendak menunjukkan kebolehannya dalam beratraksi di Sungai Kualuh tersebut. Kedua ekor ikan langka itu terus meliuk-liuk dari hulu ke hilir. Warga yang menyaksikan atraksi kedua hewan ini pun bersorak sorai layaknya bak sedang menyaksikan atraksi sirkus gratis.
Kedua hewan ini sangat akrab terhadap manusia. Hal ini dibuktikan semakin banyak masyarakat yang ramai bersorak sorai, ikan itu justru semakin lincah meliuk-liuk menampakan dirinya.
Sesekali warga memanggil lumba-lumba itu dengan siulan, agar ia muncul ke permukaan. Ada pula masyarakat yang sengaja menaiki perahu untuk bisa melihat lumba-lumba itu dari jarak dekat.
Pengirim video pertama, Dhani Ali Dalimunthe mengaku bahwa kemunculan ikan lumba-lumba itu pernah terjadi sebelumnya.
"Lumba-lumba ini pernah muncul di Sungai Kanan, Kabupaten Labuhanbatu Selatan," kata Dhani.
Sementara itu, di Instagram @laburaku video berdurasi tiga menit itu, dalam sehari telah dilihat hingga 4.821 orang.
Advertisement
Perlindungan Terhadap Lumba-lumba Oleh Pemerintah
Penampakan lumba-lumba air tawar ini dibenarkan oleh aparat desa setempat. Aparat desa setempat juga sudah melaporkan soal penampakan lumba-lumba ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA). Kepala Desa Kuala Beringin Edi Mansur Pane, takut lumba-lumba itu stres karena terlalu banyak manusia yang mendekatinya. Apalagi ada juga masyarakat yang sampai menggunakan perahu supaya bisa melihat lebih dekat.
"Sekarang ini makin ramai warga yang datang. Bahkan yang dari luar desa kami pun ada," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sumut Hotmauli Sianturi mengaku sudah mengirimkan personil ke lokasi.
"Kami duga itu lumba-lumba tersesat. Jadi bisa saja saat air pasang, dia terjebak di muara Sungai Kualuh," sambung Hotmauli.
Lumba-lumba air tawar populasinya sudah terancam punah. Bahkan satwa ini masuk dalam daftar merah IUCN (International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources) dengan status Critically Endangered atau tingkat keterancaman yang sangat tinggi. BBKSDA juga sudah membuat langkah-langkah pencegahan. Sebab dikhawatirkan lumba-lumba menjadi sasaran buruan warga.
"Langkah kami saat ini akan melakukan pengamanan di lokasi bersama nelayan agar lumba-lumba tidak di ganggu. Selanjutnya akan kami lakukan penggiringan ikan itu ke habitatnya," jelas Hotmauli.