Liputan6.com, Jakarta - Kontestasi Pilpres 2019 semakin mendekat. Para partai politik (parpol) masing-masing sudah menyatakan dukungannya kepada dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni Jokowi-Ma'ruf Amin atau Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Di tengah ramainya isu menjelang Pilpres, beredar kabar bahwa Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengalihkan dukungan politiknya ke pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin.
Advertisement
Kabar ini beredar melalui video di Facebook. Dalam video berdurasi 6 menit 16 detik itu, SBY terlihat memberikan pidato. Presiden RI ke-6 itu tampak didampingi sejumlah petinggi Partai Demokrat.
Berikut isi pidato SBY yang terdapat dalam video tersebut:
Izinkan kami Partai Demokrat menyampaikan sebuah refeksi berkaitan dengan situasi kehidupan nasional saat ini. Refleksi ini kami sampaikan sebagai wujud kepedulian, kecintaan, dan tanggung jawab kami, sebagai institusi yang diwajibkan untuk memahami perasaan dan aspirasi rakyat dan bahkan kemudian ikut mewujudkan harapan dan aspirasi rakyat itu.
Kami memberanikan diri menyampaikan kritik, koreksi, sekaligus solusi yang kami sarankan secara ikhlas dan jujur, kami juga akan menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada negara, pemerintah termasuk presiden, atas prestasi dan kebaikan yang dikontribusikan kepada bangsa dan negara kita, atas prestasi yang diraih itu.
Partai Demokrat mencatat sejumlah prestasi dan kemajuan satu tahun terakhir ini. Kemajuan ini kami kaitkan dengan pengamatan dan rekomendasi resmi partai demokrat yang tiga kali kami sampaikan.
Pertama rekomendasi Surabaya, bulan Mei 2015, pasca kongres Partai Demokrat. Kedua, rekomendasi Jakarta bulan Oktober 2015 dalam bentuk evaluasi satu tahun pemerintahan Presiden Jokowi dan ketiga rekomendasi Surabaya bulan Maret 2016 di akhir musyawarah Partai Demokrat di Pulau Jawa.
Selengkapnya kemajuan dan prestasi yang Partai Demokrat catat adalah:
1. Keamanan dalam negeri termasuk keamanan publik terjaga baik. Meskipun ada serangan teroris di Jakarta dan terjadi insiden keamanan di Aceh dan Papua. Tetapi secara nasional dan secara umum keamanan negara kita terpelihara dengan baik.
2. Stabilitas politik di tingkat nasional juga terjaga dengan baik. Secara politik tidak ada gangguan yang berarti terhadap Presiden dan pemerintah dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kondisi seperti ini diperlukan agar tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
3. Meskipun keadaan ekonomi nasional belum menggembirakan namun survei terbaru menunjukan angka pengangguran terbaru kita berkurang alias membaik. Di tengah lemahnya sektoril dan lemahnya daya beli masyarakat, berkurangnya pengangguran ini tentu memiliki dampak yang positif.
4. Kabinet semakin kompak dan semakin bisa menahan diri dari pertengkaran di depan umum. Hal ini baik, karena dengan kabinet yang kompak saja tak selalu mudah untuk bersinergi dan berkoordinasi, apalagi jika tidak Kompak.
5. Pantauan kami, Presiden Jokowi tidak lagi obral dengan janji-janji beliau, terutama yang membawa konsekuensi pada keuangan negara dan APBN. Kami menduga beliau sungguh menyadari bahwa di tengah perekonomian yang melambat saat ini, ruang fiskal kita semakin sempit dan menjalankan pemerintahan tidak mudah.
Sikap Politik Partai Demokrat tidak berubah, kami mendukung pemerintahan pak Jokowi untuk mengemban tugasnya sampai selesai. Kami akan tetap mendukung setiap keputusan dan kebijakan pemerintah yang tepat, yang sesuai aspirasi rakyat. Tetapi, kami juga akan tetap mengkritisi jika keputusan, kebijakan, dan tindakan itu nyata-nyata tidak tepat, sekaligus mengajukan rekomendasi kami.
Mencermati dinamika politik terkini, antara lain migrasinya sejumlah parpol ke kubu pemerintahan dan melemahnya kekuatan di kubu oposisi, partai Demokrat tetap konsisten, bahwa kami tetap memilih berada di luar pemerintahan.
Posisi ini adalah pendirian kami, dengan posisi ini kami tidak memiliki hambatan psikologis, ketika akan menyampaikan sikap ke presiden dan pemerintah, baik ketika harus mendukung dan ketika harus menentang. Saya mendoakan presiden Jokowi dan pemerintahan yang beliau pimpin bisa mengatasi berbagai permasalahan dewasa ini dan juga sukses.
Video ini diunggah oleh akun facebook Adi Purwanto, 22 Januari 2019 lalu. Dalam kontennya, ia juga menambahkan narasi yang menyebut bahwa SBY telah mendukung kerja pemerintah Jokowi.
"Sby akhirnya mendukung kerja pemerintah jokowi," tulis Adi Purwanto.
Video yang diunggah Adi Purwanto telah 1.896 kali dibagikan dan mendapat 154 komentar warganet.
Fakta
Dari hasil penelusuran, kabar mengenai SBY yang mendukung pemerintahan Jokowi menjelang Pilpres 2019 ternyata tidak benar.
Fakta ini bisa dilihat di situs turnbackhoax.id dengan judul artikel '[SALAH] Sby akhirnya mendukung kerja pemerintah jokowi'. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa video pidato SBY itu merupakan yang telah diunggah pada 2016 lalu.
Post SUMBER berusaha membangun premis “Demokrat mendukung Jokowi” dengan mengedarkan lagi video lama mendekati pelaksanaan pilpres, video yang digunakan adalah dokumentasi tahun 2016 mengenai “Refleksi Ramadhan Ketua Umum Partai Demokrat Tentang Situasi Kehidupan Nasional Saat Ini”.
Video pidato SBY ternyata bersumber dari akun youtube Suara Demokrat dan diunggah pada 10 Juni 2016 lalu. Ketika itu, SBY memang menyampaikan refleksi ramadhan terhadap situasi nasional.
Jumat (10/6/2016), Ketua Umum Partai Demokrat Prof Dr H Susilo Bambang Yudhoyono mengadakan silaturahmi bersama jajaran Partai Demokrat di kediamannya, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Usai berbuka puasa bersama dan salat berjamaah, SBY menyampaikan refleksi ramadhan situasi nasional saat ini. Refleksi ini kami sampaikan sebagai wujud kepedulian, kecintaan dan tanggung jawab kami sebagai institusi yang diwajibkan untuk memahami perasaan dan aspirasi rakyat, dan bahkan kemudian ikut mewujudkan harapan dan aspirasi rakyat itu. Jika dalam refleksi ini kami menyampaikan pengamatan, koreksi dan saran ~ hakikatnya hal-hal itu tertuju untuk kita semua. Dari kita untuk kita. Demikianlah ruh dan esensi demokrasi dan kehidupan bernegara yang kami pahami.
Partai Demokrat mencermati ada 7 isu penting yang patut kami angkat, yaitu:
(1) Situasi perkonomian kita saat ini
(2) Kondisi kehidupan masyarakat dari aspek sosial dan ekonomi
(3) Wajah keadilan dan penegakan hukum kita
(4) Kedaulatan partai politik dan isu intervensi kekuasaan
(5) TNI & Polri dalam kehidupan bernegara dan pelaksanaan tugas pokoknya
(6) Isu tentang gerakan komunis di Indonesia dan potensi terjadinya konflik horisontal
(7) Peran pers dalam kehidupan demokrasi dan pembangunan bangsa
Namun, sebelum menuju kesitu, Partai Demokrat ingin menyampaikan hal-hal positif yang ada dalam kehidupan nasional kita, termasuk penghargaan kepada negara dan pemerintah atas prestasi yang diraih itu.
Partai Demokrat mencatat sejumlah prestasi dan kemajuan satu tahun terakhir ini. Kemajuan ini kami kaitkan dengan pengamatan dan rekomendasi resmi Partai Demokrat yang 3 kali disampaikan ~ pertama, rekomendasi Surabaya bulan Mei 2015 pasca Kongres Partai Demokrat, kedua rekomendasi Jakarta bulan Oktober 2015 dalam bentuk Evaluasi Satu Tahun Pemerintahan Presiden Jokowi dan ketiga, rekomendasi Surabaya bulan Maret 2016 di akhir muhibah Partai Demokrat di Pulau Jawa.
Selengkapnya kemajuan dan prestasi yang Partai Demokrat catat adalah:
(1) Keamanan dalam negeri, termasuk keamanan publik terjaga baik. Meskipun ada serangan teroris di Jakarta, serta terjadinya insiden keamanan di Aceh dan Papua, tetapi secara nasional dan secara umum keamanan dalam negeri kita terpelihara dengan baik.
(2) Stabilitas politik pada tingkat nasional juga terjaga baik. Secara politik tidak ada gangguan yang berarti terhadap Presiden dan Pemerintah dalam menjalankan tugas-tugasnya. Kondisi seperti ini diperlukan, agar tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
(3) Meskipun keadaan ekonomi nasional belum menggembirakan, namun survey terbaru menunjukkan angka pengangguran terbuka kita berkurang ~ alias membaik. Di tengah lesunya sektor riil dan lemahnya daya beli masyarakat, berkurangnya pengangguran ini tentu memiliki dampak positif.
(4) Kabinet semakin kompak dan makin bisa menahan diri dari pertengkaran di depan umum. Hal ini baik, karena dengan kabinet yang kompak saja tak selalu mudah untuk bersinergi dan berkoordinasi, apalagi jika tidak kompak.
(5) Pantauan kami, Presiden Jokowi tidak lagi obral dengan janji-janji baru beliau, terutama yang membawa kosekuensi pada keuangan negara dan APBN. Kami menduga, beliau sungguh menyadari bahwa ditengah perekonomian yang melambat saat ini ruang fiskal kita semakin sempit, dan menjalankan pemerintahan memang tidak mudah.
Saya menyadari hampir pasti ada pihak-pihak yang tidak nyaman mendengarkan refleksi ini, namun demi kecintaan dan tanggung jawab Partai Demokrat guna memastikan perjalanan republik ini menuju ke arah yang benar, semua itu kami sampaikan secara terbuka dan apa adanya.
Sikap politik Partai Demokrat tidak berubah. Kami mendukung Presiden Jokowi dan pemerintahannya untuk mengemban tugasnya sampai selesai. Kami akan tetap mendukung setiap keputusan, kebijakan dan tindakan pemerintah yang tepat dan sesuai aspirasi rakyat. Tetapi, kami juga akan tetap mengkritisi jika keputusan, kebijakan dan tindakan itu nyata-nyata tidak tepat, sekaligus mengajukan rekomendasi kami.
Mencermati dimamika perkembangan politik terkini, antara lain migrasinya sejumlah partai politik ke kubu pemerintah, dan melemahnya kekuatan di kubu yang beroposisi, Partai Demokrat tetap konsisten bahwa kami tetap memilih berada di luar pemerintahan. Posisi ini adalah pendirian kami, pilihan kami. Dengan posisi ini kami tidak memiliki hambatan psikologis ketika harus menyampaikan sikap terhadap Presiden dan pemerintah ~ baik ketika harus mendukung maupun ketika harus menentang.
Saya mendoakan Presiden Jokowi dan pemerintah bisa mengatasi berbagai tantangan dan permasalahan dewasa ini dan juga sukses.
Kepada jajaran Partai Demokrat di seluruh tanah air, mari kita tingkatkan kepedulian kita kepada rakyat tercinta, serta mari kita carikan solusi atas kesulitan yang mereka hadapi dalam kehidupannya. Semoga Allah Swt meridhoi dan menuntun perjuangan kita semua.
Sementara dalam berita Liputran6.com berjudul 'Demokrat: SBY Tidak Setengah Hati Dukung Prabowo', dijelaskan bahwa partai Demokrat sudah menentukan sikap politik di Pilpres 2019. Mereka telah mendukung pasangan capres cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Juru bicara pasangan calon Joko Widodo- Ma’ruf Amin, Ruhut Sitompul menyatakan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya setengah hati mendukung Paslo Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Hal itu terlihat dari pernyataan SBY yang meminta kadernya fokus pada pemilu legislatif. "Demokrat bukan dua kaki tapi setengah hati," kata Ruhut pada acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/11/2018).
Namun, pernyataan Ruhut langsung dibantah oleh Jubir Prabowo-Sandiaga Imelda Sari, ia mengatakan SBY tidak pernah setengah hati mendukung Prabowo-Sandiaga.
"Pak SBY setengah hati? Bagaimana mungkin Pak SBY mengingatkan kalau tidak sayang? Kenapa Pak SBY mengingatkan," katanya.
Menurutnya SBY tetap berjuang mendukung pemenangan Pilpres tanpa melupakan Pileg. "Kami justru sangat concern kemenangan pilpres meski kami berjuang memenangkan pileg. Katena efek vote di Pilpres tidak langsung ke pileg," ujar Imelda.
Advertisement
Kesimpulan
Kabar tentang dukungan SBY terhadap Jokowi menjelang Pilpres 2019 ternyata keliru. Video yang beredar itu ternyata merupakan video lama.
Video tersebut kembali dimunculkan menjelang Pilpres 2019 dengan ditambahkan narasi yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.