Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BRI menunjukkan keseriusan untuk menjadi Integrated Financial Solution. Caranya dengan memperbaharui dan pengembangan fitur Cash Management System (CMS).
BRI membidik kebutuhan pengelolaan finansial dari nasabah korporasi. Hingga akhir Desember 2018, Bank BRI tercatat memiliki lebih dari 19 ribu nasabah CMS dengan total transaksi mencapai Rp 1,334 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Hal tersebut diungkapkan dalam acara malam penghargaan bagi para nasabah korporasi terpilih BRI yang diselenggarakan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta (29/1/2019). Penghargaan ini merupakan apresiasi Bank BRI kepada nasabah-nasabah korporasi yang secara konsisten menggunakan layanan-layanan Cash Management, Trade Finance dan Supply Chain Financing.
Corporate Secretary Bank BRI Bambang Tribaroto mengungkapkan, di tahun ini perseroan menargetkan bisnis CMS tumbuh double digit. “Kami melihat potensi kebutuhan pengelolaan finansial nasabah korporasi masih sangat besar, tahun ini kami targetkan jumlah transaksi CMS BRI naik 25% dan volume transaksi CMS BRI tumbuh 40% yoy,” imbuhnya.
Salah satu strategi untuk mendongkrak kinerja CMS yakni BRI meluncurkan The New BRI Cash Management System.
Melalui pengembangan CMS versi terbaru ini, Bank BRI memberikan banyak fitur baru seperti Account Dashbord yang dapat menampilkan trend transaksi yang telah dilakukan nasabah serta new report management yang dapat menyajikan format laporan yang customized sesuai kebutuhan nasabah dan fitur-fitur lainnya yang juga dapat memberikan nilai tambah bagi para nasabah BRI.
“Selain melakukan ekstensifikasi dan optimalisasi fitur CMS, Bank BRI juga menargetkan penambahan customer base dengan menawarkan layanan transaction banking yang dapat menjadi solusi keuangan terintegrasi bagi nasabah,” pungkasnya.
BRI Kantungi Laba Rp 32,4 Triliun pada 2018
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mengantungi laba bersih Rp 32,4 triliun sepanjang 2018. Angka tersebut naik 11,6 persen dibanding laba 2017 yang tercatat Rp 29 triliun.
"Laba BRI tumbuh menjadi Rp 32,4 triliun. Itu naik 11,5 persen year on year," kata Direktur Utama BRI Suprajarto, di Kantor pusat BRI, Jakarta, Rabu (30/1/2019).
Baca Juga
Pendorong pencapaian laba tersebut didukung oleh penyaluran kredit sektor Usah Mikro Kecil Menengah (UMKM). Untuk diketahui, hingga akhir 2018 tercatat penyaluran kredit UMKM BRI mencapai Rp 645,7 triliun.
Porsi penyaluran kredit UMKM di BRI mencapai 75,6 persen dati total kredit yang telah disalurkan sepanjang 2018.
Dia melanjutkan, pendorong pencapaian laba juga didorong oleh efisiensi. Hal ini tercermin dari penurunan Biaya Operasional Pendapatan Operasional ( BOPO) di Desember 2018 sebesar 70 persen lebih kecil dibanding BOPO 2017 yang tercatat 70,7 persen.
"Pendorong profitabilitas BRI juga karena perseroan mampu meningkatkan efisiensi tercermin penutupan BOPO triwulan IV 2018 di angka 70 persen," tandasnya.
Advertisement