Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan laporan terbaru terkait bencana banjir, tanah longsor, dan angin putih beliung yang menimpa Sulawesi Selatan.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi menjadi penyebab utama musibah yang terjadi di 13 kabupaten atau kota Sulawesi Selatan pada 21-22 Januari 2019.
Advertisement
Saat ini, status tanggap darurat terhitung selama 14 hari dimulai dari 23 Januari 2019 hingga 6 Februari 2019.
“Dampaknya adalah 79 jiwa meninggal, hilang 1 jiwa, luka-luka 48 jiwa, mengungsi 5.506 jiwa, rumah rusak 1.397 unit, rumah tenggelam 22.506 unit," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (31/1/2019).
Kemudian jembatan terdampak sebanyak 56 unit, sawah terendam 12.785 hektare, sekolah terdampak 56 unit, peribadatan terdampak 12 unit, pemerintah 31 unit, dan pasar terdampak 2 unit.
BNPB juga telah memberikan upaya bantuan dana siap pakai sebesar Rp 1,1 miliar.
Kemudian, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan bersama TNI, Polri, Basaranas, Tagana, Dinkes, SKPD, dan relawan juga telah mengevakuasi dan memberikan bantuan logistik serta pelayan kesehatan pada korban selamat.
“TNI juga membangun jembatan darurat bailey, dan dapur lapangan telah didirkan untuk makan dan minum pengungsi,” tandas Sutopo.