Mengenal Etilen, Zat yang Bikin Buah Cepat Matang

Kehadiran zat ini membuat buah-buahan seperti pisang dan mangga matang, ditandai dengan perubahan pada tekstur, warna, dan aroma.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 03 Feb 2019, 11:00 WIB
Ilustrasi Buah Pisang (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Setiap buah-buahan secara alami memiliki zat pematang bernama etilen. Kehadiran zat ini membuat buah-buahan seperti pisang dan mangga matang yang ditandai dengan perubahan pada tekstur, warna, dan aroma.

"Jadi, etilen itu memang hormon dari tanaman itu sendiri. Kita ambil contoh mangga. Kehadiran etilen membuat mangga yang tadi kulitnya hijau menjadi kuning, ada keluar aromanya, dan daging buah lebih lunak," kata peneliti Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Kementerian Pertanian Hasim Ashari.

Buah-buahan tersebut matang tidak serempak. Misalnya dari satu tandan pisang, secara alami hanya ada satu atau dua buah saja yang matang ditandai dengan kulit yang berwarna kuning kemudian diikuti yang laun. Untuk mengatasi buah matang yang tidak serempak, industri buah-buahan mengenal zat tambahan etilen. Hal ini biasa dilakukan oleh pedagang buah skala kecil maupun besar.

"Ketika ada zat tambahan etilen ini semacam mengkatalis atau membantu mematangkan buah. Hanya merangsang buah menjadi matang. Dengan adanya pemberian zat etilen tambahan ini jadi rata matangnya, seragam," kata Hasim saat dihubungi Liputan6.com Kamis (31/1/2019).


Aturan pemberian etilen tambahan

Buah apel/copyright: unsplash/caroline attwood

Pemberian etilen ini tentu ada aturannya. Biasanya dari 1 ml etilen yang bisa dibeli di toko-toko pertanian kemudian dicampurkan dengan 1 liter air. Lalu, buah yang sudah dipanen dicelupkan ke dalam campuran air tersebut.

"Kemudian buah itu dicelupkan atau disemprotkan, kalau dicelupkan hanya sebentar, 1-2 menit saja. Kemudian ditiriskan. Sekitar 2-3 hari kemudian buah tersebut matang secara rata," katanya.

Buah-buahan yang sering diseragamkan pematangannya dengan cara ini diantaranya pisang, apel, mangga, jeruk dan terkadang durian.

Mengenai keamanan, sejauh ini bila dilakukan sesuai aturan aman.

"Aman, ini kan hanya kulitnya saja. Sejauh yang saya tahu tidak ada kejadian dari cara ini yang menimbulkan keracunan. Karena kehadiran zat ini (dengan cara dicelup atau disemprot) hanya merangsang buah menjadi matang saja," katanya.

"Etilen ini kan gas, kalau gasnya sudah habis ya menguap," tutur Hasim.

Bicara soal rasa, buah yang dibantu pematangannya dengan cara ini tidak berbeda dengan yang matang alami. 


Cara lain menyeragamkan buah agar matang

Hasim juga menceritakan bahwa ada cara tradisional agar buah matang secara seragam. Di desa-desa, katanya, banyak orang yang menggunakan daun lamtoro maupun daun petai agar mangga, sawo, atau buah lain matang bersamaan.

"Daun lamtoro itu kan mengandung zat etilen tinggi. Biasanya, kalau orang desa ingin mematangkan mangga atau pisang gitu ya, buahnya dimasukkan ke dalam plastik lalu dikasih daun lamtoro, nah itu bakal matang lebih cepat," tuturnya.

Untuk para pedagang buah yang menjual dalam jumlah besar tentu cara ini kurang efektif dan efisien.

"Dengan cara kimia kan lebih praktis, hanya dicelupkan atau disemprot bisa," katanya.

Selain dengan etilen tambahan, bisa juga mempercepat mematangkan buah yang sudah dipanen dengan karbit. Kandungan etilen di dalamnya yang tinggi, merangsang buah jadi matang secara seragam. Apakah cara ini aman?

"Aman," tutup Hasim. 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya