Liputan6.com, Tehran - Pemerintah Australia harus menutup kantor bagian kepengurusan visa di kedutaan besar yang ada di Teheran, Iran. Sikap ini diambil lantaran sejumlah agen migrasi menyebut bahwa mereka bisa mendapatkan visa untuk klien lewat beberapa kontak di kedubes.
Menurut laporan yang diterima ABC, yang dikutip pada Jumat (1/2/2019), sebuah surat tuduhan yang dilayangkan ke kedutaan pada bulan Januari 2017, kemudian diserahkan ke badan penyidik anti korupsi milik pemerintah Negeri Kanguru. Kantor visa tersebut lalu ditutup sejak Juli 2018.
Baca Juga
Advertisement
ABC juga mendapat laporan bahwa para penyidik telah menanyai beberapa warga Iran di Australia, mengenai cara mereka mendapatkan visa. Kasus ini menimbulkan pertanyaan mengenai sistem pengeluaran visa yang dilakukan Australia.
ABC sebelumnya melaporkan adanya praktik penipuan, berupa pembuatan 457 visa palsu. Selain itu, banyak agen migrasi yang diduga menipu klien mereka dan merugikan puluhan ribu dolar Australia.
Dalam surat tersebut, sekelompok agen migrasi yang berkantor di Australia dan banyak mengurusi klien dari Iran mengatakan, ada beberapa agen migrasi di Australia yang mengaku mereka memiliki kontak 'orang dalam' di Teheran.
Oknum-oknum mengenakan biaya tambahan bagi warga Iran yang hendak ke Australia. Umumnya hingga belasan ribu dolar, padahal biaya resminya hanyalah ratusan dolar.
Dokumen tersebut juga menyebutkan, semakin banyak warga Iran yang mendapatkan visa masuk sementara, meski keluarga mereka yang tinggal di Australia memiliki visa perlindungan. Visa seperti ini sebenarnya tidak mungkin diberikan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Menampik Tuduhan Korupsi?
Sejak penutupan kantor visa di Teheran tersebut, permintaan visa oleh warga Iran sekarang dipindahkan ke konsulat jenderal Australia yang ada di Iran.
Departemen Dalam Negeri Australia menolak memberikan jawaban langsung mengenai adanya dugaan korupsi di lembaganya.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, mereka justru menegaskan bahwa keputusan menutup kantor di Iran sejalan dengan perluasan layanan online yang dilakukan oleh pihak departemen.
Advertisement