Mumi yang terbungkus linen dari dinasti ke-18 Firaun Tutankhamun (1332–1323 SM) terlihat dalam kotak kaca di makam bawah tanah (KV62) di Lembah Para Raja di tepi barat sungai Nil di seberang kota Luxor di Mesir (31/1). (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)
Kaki Mumi Raja Tutankhamun terlihat di makam bawah tanahnya (KV62) di Lembah Para Raja, Luxor, Mesir (31/1). Makam terkenal tersebut menjalani konservasi sembilan tahun oleh tim spesialis internasional. (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)
Sarkofagus emas dinasti ke-18 Firaun Tutankhamun (1332–1323 SM) terlihat di ruang pemakamannya di makam bawah tanahnya (KV62) di Lembah Para Raja di tepi barat sungai Nil, Luxor, Mesir (31/1). (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)
Kepala Mumi yang terbungkus linen dari dinasti ke-18 Firaun Tutankhamun (1332–1323 SM) terlihat dalam kotak kaca di makam bawah tanah (KV62) di Lembah Para Raja di tepi barat sungai Nil di seberang kota Luxor di Mesir (31/1). (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)
Wisatawan melihat sarkofagus emas dinasti ke-18 Firaun Tutankhamun (1332–1323 SM), ditampilkan di ruang pemakamannya di makam bawah tanahnya (KV62) di Lembah Para Raja, Luxor, Mesir (31/1). (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)
Seorang pria mengambil gambar Mumi Raja Tutankhamun di makam bawah tanahnya (KV62) di Lembah Para Raja, Luxor, Mesir (31/1). Makam terkenal tersebut menjalani konservasi sembilan tahun oleh tim spesialis internasional. (AFP Photo/Mohamed El-Shahed)