Liputan6.com, Jakarta - Tangan Tito terlihat lincah mengulek puluhan cabai rawit di atas cobek batu. Lelaki berusia 22 yang bekerja di warung sambal setan Bang Udin itu dengan setia meracik bumbu sambal kemudian menguleknya hingga kemudian disajikan kepada para pembeli.
"Semuanya cabai rawit agar rasanya pedas. Kami sempat mencampurnya dengan cabai keriting, tapi rasanya kurang pedas. Makanya, kami kemudian membuat sambal dari cabai rawit semua," ujar Rian, pemilik warung sambal setan kepada Liputan6.com, baru-baru ini.
Rian mengungkapkan, awal dirinya membuat sambal setan setelah melihat dan makan di beberapa tempat tapi sambalnya kurang pedas. Dari situ ia kemudian membuat sambal yang sangat pedas.
Baca Juga
Advertisement
"Awalnya, saya melihat di pinggir jalan banyak yang jual pecel, tapi sambalnya kurang pedas. Lalu saya buat sambal yang lebih pedas dan banyak menunya," ujar lelaki yang sempat menjual sosis goreng dari sekolah ke sekolah ini.
Bermacam-macam menu disajikan dalam warung setan ini. Mulai dari ayam, ikan lele, ikan peda, jambal, cumi, hingga ikan gabus. Sementara untuk lalapannya ada petai, mentimun, jengkol, dan terong.
"Yang paling banyak orang beli itu ayam, lele, juga cumi. Itu yang paling banyak peminatnya. Menu yang lain biasa-biasa aja, sih," imbuh lelaki berusia 21 ini.
Meski begitu, ke depan menjadi tantangan tersendiri bagi Rian. Apalagi, saat ini persaingan makin ketat dengan banyak orang yang juga membuka usaha dengan nama sambal lainnya.
"Jadi, saya harus lebih kreatif lagi dalam membuat menu. Tapi semua orang punya rezeki masing-masing," tegas Rian.
Harga Bersaing
Mengenai harga, Rian mengatakan tak jadi persoalan bagi konsumen. Hal itu bisa diketahui dari banyaknya orang yang berkunjung dan makan di warungnya.
"Soal itu nggak masalah. Saya kira harganya cukup bersaing dan nggak mahal. Lagi pula, mereka yang makan di sini nggak pernah ada yang complain soal harga," kata Rian.
Apa yang disampaikan Rian ditanggapi senada dengan pelanggan, Rianti. Perempuan yang tinggal di daerah Larangan, Tangerang itu tak menyoal soal harga di warung sambal setan.
"Rasanya enak, pedas, sampai keringatan. Harganya juga biasa nggak menguras isi dompet. Saya pelanggan, kalau lapar saya sering makan di sini," ujar Rianti.
Hal yang sama juga disampaikan Dian. Ia menilai harga menu sambal setan relatif murah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement