Prabowo Ingin Jaksa Agung Non-Parpol Jika Menang

Ahmad Muzani mengatakan Prabowo menginginkan seorang Jaksa Agung yang tidak berasal dari kalangan partai politik jika menang Pilpres 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2019, 09:21 WIB
Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno saat Debat Capres Pilpres 2019 di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1). Debat perdana ini mengangkat tema hukum, hak asasi manusia, terorisme, dan korupsi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Presiden (Pilpres) baru dimulai pada April mendatang, namun calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sudah mulai mencari kandidat Jaksa Agung.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Prabowo menginginkan seorang Jaksa Agung yang tidak berasal dari kalangan partai politik jika menang Pilpres 2019. Sebab, kata dia Jaksa Agung adalah posisi strategis yang harus netral.

"Ya memang dalam banyak pembicaraan bahwa JA (Jaksa Agung) adalah jabatan yang strategi. Karena itu harus diduduki oleh orang yang integritasnnya terjaga," kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Muzani menjelaskan Jaksa Agung harus berasal dari non partai politik karena untuk penjagaan wibawa penegak hukum.

"Yang kedua harus diusahakan orang tersebut tidak memiliki interest terhadap partai politik. Supaya wibawa hukum itu tertegak dengan baik," ungkapnya.

Meski begitu, Muzani mengaku belum mengetahui siapa saja kandidat Jaksa Agung yang dipilih Prabowo.

Namun, Muzani menyebut Bambang Widjojanto, Novel Baswedan, Todung Mulya Lubis, Chandra M Hamzah dan Busyro Muqodas dinilai pantas jika menjabat sebagai Jaksa Agung.

"Pantas. Memenuhi, menurut saya ada kepantasan untuk menduduki itu," ucapnya.

Sebelumnya beredar di media sosial lima tokoh nasional yang disebut menjadi kandidat Jaksa Agung apabila Prabowo-Sandiaga menang Pilpres 2019. Lima tokoh ini memang dikenal sebagai orang-orang yang pakar di bidang hukum dan tak berafiliasi pada partai politik.

Dalam foto tersebut, ada nama penyidik KPK Novel Baswedan, mantan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto serta Busyro Muqoddas. Dua lainnya yakni, ahli hukum Todung Mulya Lubis dan mantan pimpinan KPK Chandra M Hamzah.


Fokus Pemenangan Pilpres

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais menyebut 5 nama tersebut memiliki kompetensi yang baik untuk menjabat sebagai Jaksa Agung.

"Ya itu nama-nama itu nama-nama yang punya kompetensi punya integritas," kata Hanafi.

Meski demikian, Hanafi menegaskan saat ini Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi masih fokus pada pemenangan Pilpres 2019. Serta belum membahas susunan kabinet.

"Kita bahas pemenangan aja, nanti kalau nama orang nanti ada waktunya," ucapnya.

 

Reporter: Sania Mashabi

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya