Liputan6.com, Kupang - Nasib malang menimpa YN (12), siswa kelas 6 salah satu Sekolah Dasar Inpres (SDI) di Kota Kupang, NTT. Ia disekap seorang sopir angkutan kota (angkot) bernama Marten Alfi. Sadisnya, bocah itu malah diperkosa sopir bejat itu.
YN mengungkapkan, pada Rabu (29/1/2019), bocah SD itu hendak berangkat ke rumah temannya mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah. Awalnya, ia sudah berjanjian dengan teman sekelas di sekolahnya agar berangkat bersama. Namun, temannya itu tiba-tiba membatalkan rencana berangkat bersama.
Advertisement
Ia kemudian sendirian menumpang angkot yang dikendarai Marten Alfi. Bukan menurunkannya di tempat tujuan, Marten si sopir malah mengajak YN berputar dengan angkot hingga pukul 22.00 malam.
Karena takut, YN kemudian meminta Marten mengantarkannnya pulang ke rumah. Marten malah berniat jahat. Ia membawa YN ke kosnya di wilayah Labat.
Sesampainya di dalam kamar kos, YN terus memohon agar diantarkan pulang ke rumahnya. Namun, Marten malah mengunci pintu kamar kos, dan memaksa bocah lugu itu berhubungan intim. Ia bahkan memperkosa YN sebanyak tiga kali di malam itu.
"Sehabis makan dia paksa saya melakukan itu, kemudian tengah malamnya lagi, dan saat pagi," ungkap YN kepada Liputan6.com, Kamis (31/1/2019).
Keesokan paginya, YN kemudian meminta agar diantarkannya pulang ke rumah. Marten berjanji akan mengantarnya setelah berputar mencari penumpang. Namun, Marten tak kunjung mengantarnya.
Keluarga Panik
Semalaman tak pulang ke rumah, membuat keluarga YN panik dan melakukan pencarian.
Kamis kemarin, (31/1/2019), sekitar pukul 10.00 Wita, YN akhirnya ditemukan di dalam angkot yang dikendarai Marten saat melintas di Jalan Soeharto, tepatnya di depan pasar kasih Naikoten Kupang.
Ibu YN, FN mengaku terpukul atas kejadian yang menimpa putrinya.
"Saya sedih, anaku sekecil ini, terpaksa menanggung derita seberat ini," ujarnya.
Ketua RT 33/RW 08 Kelurahan Maulafa, Kota Kupang, Tertius Lutu, mengungkapkan, saat melihat YN berada di angkot itu, ia bersama warga langsung menghentikannnya.
Tertius kemudian mencabut kunci mobil dan langsung menghubungi pihak kepolisian.
"Kami tahan sopirnya dan melaporkan kejadian ini ke Polres Kupang Kota," katanya.
Sementara pelaku pemerkosaan, Marten Alfi membantah menyekap korban. Ia malah mengaku mengajak YN pulang ke rumah, tapi korban menolak dengan alasan takut dengan orangtuanya.
"Saya tidak tahu kalau dia masih SD, saya kira dia sudah SMA," ujarnya.
Saat ini Marten masih diperiksa intensif Polres Kupang Kota.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Advertisement