KPU Tidore Tingkatkan Kapasitas Relawan Demokrasi Pemilu 2019

Relawan demokrasi yang direkrut tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih sekaligus kualitas pemilih Pemilu 2019.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Feb 2019, 13:29 WIB
Petugas KPU DKI membuka stan pendaftaran daftar pemilih tetap (DPT) di kawasan Car Free Day, Jakarta, Minggu (21/10). Pendaftaran ini dibuka hingga 28 Oktober dengan syarat membawa fotocopy e-KTP dan Kartu Keluarga. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tidore Kepulauan (Tikep), Maluku Utara (Malut) memperkuat kapasitas relawan demokrasi Pemilu 2019 dengan memberi Bimbingan Tekhnis atau Bimtek.

Menurut Ketua KPU Kota Tidore Kepulauan Mochtar Alting, agenda yang diselenggarakan pihaknya ini untuk membangun kesadaran masyarakat akan kualitas Pemilu.

Sebab, kata dia, Kota Tidore Kepulauan tingkat partisipasinya mencapai 84 persen atau melampui target KPU RI sebanyak 77,5 persen.

Hanya saja, menurut Mochtar, masalah kualitas Pemilunya yang justru menurun, karena sebagian warga justru berpikir pragmatis.

"Harapan kami di tahun 2019 ini KPU Tidore bisa melampui 84persen yang telah dicapai sebelumnya, bukan lagi melampaui target yang ditentukan oleh KPU RI sebanyak 77,5," ujar Mochtar, seperti dilansir Antara, Jumat (1/2/2019).

Untuk itu, lanjut dia, relawan demokrasi yang direkrut tersebut diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pemilih sekaligus kualitas pemilih. 

Dengan begitu, kata Mochtar, warga masyarakat juga dapat memahami setiap tahapan yang berlangsung dalam Pemilu.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Diikuti Puluhan Orang

Warga berfoto di booth pos pendaftaran daftar pemilih tetap (DPT) di kawasan Car Free Day, Jakarta, Minggu (21/10). Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta membuat pos pendaftaran untuk mendekatkan diri ke masyarakat. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Mochtar menyebut, kegiatan itu diikuti 55 orang relawan demokrasi Pemilu dari sejumlah basis pemilih yang ditetapkan.

Di antaranya, kata dia, Basis Perempuan, Basis Warga Internet, Basis Pemilih Pemuda, Basis Pemilih Pemula, Basis Pemilih Marginal, Basis keagamaan, Basis Keluarga, Basis Dissabilitas, Basis Pemilih Berkebutuhan Khusus, dan Basis Komunitas.

"Jadi untuk cara kerjanya mereka akan membuat jadwal, setelah itu koordinastikan dulu kemudian diidentifikasi target sasaran diinternalnya untuk masuk melakukan sosialisasi, karena mereka juga bagian dari agen yang akan meneruskan tahapan pemilu dari KPU ke basis pemilih mereka masing-masing, karena kegiatan yang mereka lakukan ini akan dilangsungkan selama 3 bulan," jelas Mochtar.

Olehnya itu, kata Mochtar, pihaknya berharap melalui Bimtek ini para relawan dapat bekali pemahaman dan pengetahuan agar menciptakan Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif pada 2019 ini bisa berjalan secara aman dan demokratis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya