Tempuh 3 Jam Perjalanan, Jokowi Temui Mbah Moen di Rembang

Untuk bertemu Mbah Moen, Jokowi menempuh perjalanan darat sekitar 3 jam dari Kabupaten Ngawi ke Rembang.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 01 Feb 2019, 19:41 WIB
Presiden Jokowi temui Mbah Moen di Ponpes Al-Anwar Rembang. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Liputan6.com, Rembang - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyambangi Pondok Pesantren Al-Anwar Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Jumat (1/2/2019). Dengan ditemani Iriana, Jokowi hadir untuk bersilaturahmi dengan pimpinan Ponpes, Kiai Haji Maemon Zubair atau Mbah Moen. 

Jokowi tiba di Ponpes Al-Anwar, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada pukul 17.45 WIB. Saat itu tengah digelar acara zikir bersama dengan tema 'Sarang Berzikir'.

Untuk bertemu Mbah Moen, Jokowi menempuh perjalanan darat sekitar 3 jam dari Kabupaten Ngawi ke Rembang. Begitu tiba di lokasi, Jokowi disambut antusias oleh para warga dan santri. 

"Sore hari ini Alhamdulillah saya sangat bersyukur kepada Allah karena bisa hadir di Rembang, di pondok pesantren di sarang pimpinan mbah Kiyai Maemon Zubair. Ini kehadiran saya untuk yang kesatu ditambah satu," kata Jokowi di awal sambutannya.

Setelah mengikuti zikir bersama, Jokowi bersama rombongan akan kembali melakukan perjalanan darat menuju Surabaya untuk menginap.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Cara Jokowi Cegah Sengketa Lahan Rumah Ibadah

Presiden Jokowi membagikan sertifikat tanah wakaf bagi rumah ibadah dan pondok pesantren di Ngawi, Jawa Timur. (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Ngawi, Jawa Timur, Presiden Jokowi membagikan sertifikat tanah wakaf bagi rumah ibadah dan pondok pesantren.

"Hari ini telah dibagikan 253 sertifikat tanah wakaf dari 7.700 yang telah diberikan di Provinsi Jawa Timur," kata Jokowi di lokasi, Jumat (1/2/2019).

Tak hanya di Jatim, Jokowi memastikan penyerahan sertifikat untuk rumah ibadah dan lembaga pendidikan juga dilakukan di seluruh provinsi.

Jokowi berharap dengan adanya serifikat wakaf ini, tak ada lagi sengketa tanah di rumah ibadah.

"Kenapa ini diberikan dan dipercepat baik untuk masjid, tempat pendidikan, musalah, dan pondok pesantren? Karena setiap saya masuk ke desa, masuk ke kampung, pergi ke daerah suara yang masuk ke telinga saya adalah sengketa lahan," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya