AS - China Capai Kemajuan Signifikan untuk Mengakhiri Perang Dagang

Pasca pertemuan dua hari di Washington DC, AS - China mencapai kemajuan penting untuk mengakhiri perang dagang.

oleh Siti Khotimah diperbarui 02 Feb 2019, 11:00 WIB
Perang Dagang China AS

Liputan6.com, Washington DC - Dialog dua negara, Amerika Serikat (AS) dan China yang berlangsung di Washington DC membuahkan hasil signifikan untuk mengakhiri perang dagang

Berdasarkan informasi dari media pemerintah China, Xinhua, pada Jumat, 1 Februari 2019, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Wakil Perdana Menteri (Vice Premier) Liu He berlangsung secara 'jujur, spesifik, dan berbuah'.

Dalam pertemuan yang dimaksud, Negeri Tirai Bambu berjanji akan mengimpor kedelai AS lebih banyak.

Sebagai tindak lanjut pertemuan bilateral, Presiden AS Donald Trump menginginkan dapat segera bertemu dengan Presiden China Xi Jinping. Hal itu menurutnya, demi mempercepat tercapainya kesepakatan.

Dalam sebuah konferensi pers, delegasi dari kedua negara berharap kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang dapat tercapai pada awal bulan mendatang. Hal itu demi mencegah kenaikan tarif pada sejumlah komoditas. Demikian sebagaimana dikutip dari BBC News pada Sabtu (2/2/2019).

Selain janji untuk membeli lebih banyak kedelai dalam rangka menyudahi perang dagang, China juga setuju untuk mengimpor barang hasil industri dan energi dari Amerika Serikat.

 

Simak video pilihan berikut:


Trump: Kami Membuat Kemajuan Luar Biasa

Presiden AS Donald Trump di World Economic Forum, Davos, Swiss (26/1/2018) (AP)

Dialog dua hari itu diklaim oleh sang presiden nyentrik AS "mendatangkan kemajuan yang signifikan." Trump menyatakan janji-janji China adalah bukti kesuksesan pertemuan itu.

Meskipun demikian, perlu diketahui bahwa belum ada satu kesepakatan-pun yang tercapai dalam rapat tingkat tinggi di ibu kota negara AS tersebut.

Janji untuk membeli sejumlah komoditas pertanian juga telah disampaikan, setidaknya pada pertemuan bilateral pada 9 Januari 2019 lalu.

Belajar dari pengalaman itu, AS tidak serta merta diam untuk menagih janji China. Negeri Paman Sam mengancam akan meningkatkan tarif barang China sebanyak US$ 200 miliar (sekira Rp 2.788 triliun) dari 10 menjadi 20 persen, jika kesepakatan tidak dicapai pada tempo yang ditargetkan.

Selain itu, AS juga akan mengirimkan negosiator terbaiknya ke China, pada pertengahan bulan ini untuk melanjutkan dialog seputar perang dagang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya