Liputan6.com, Jakarta Untuk mempertahankan berat badan, sebuah penelitian menyatakan bahwa Anda harus makan dua jam sebelum tidur. Namun, studi terbaru menyatakan ada hal yang lebih penting dari itu agar berat tetap terjaga.
Aktivitas yang lebih penting itu adalah tidur itu sendiri. Dua peneliti Jepang baru-baru ini mengatakan bahwa orang lebih baik mencoba fokus untuk tidur lebih baik, ketimbang berusaha menghindari penyakit dengan makan lebih awal di malam hari atau dua jam sebelum tidur.
Advertisement
"Durasi tidur pendek dan kurang tidur terkait dengan kebiasaan makan yang tidak sehat dan metabolisme glukosa yang terganggu," tulis mahasiswa keperawatan Su Su Maw dari Okayama University dan assosicate professor Chiyori Haga dari Departemen Keperawatan di Okayama University.
Dilansir dari New York Post pada Minggu (3/2/2019), studi yang diterbitkan di jurnal daring BMJ Nutrition, Prevention, & Health ini menyatakan bahwa mempertahankan jeda dua jam antara waktu makan terakhir dan tidur, tidak terkait dengan perbedaan jangka panjang glukosa darah pada orang dewasa yang sehat.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Jeda makan dua jam sebelum tidur
Maw dan Haga melihat data 1.573 orang dewasa paruh baya dan lebih tua, yang tidak memiliki kondisi awal terkait diabetes dari sebuah kota di prefektur Okayama. Data tersebut dikumpulkan dari 2012 hingga 2014. Dua pertiga dari sampel adalah perempuan dan dua pertiganya berusia di atas 65 dan memasuki usia pensiun.
Mereka juga melihat tingkat aktivitas lain seperti merokok, kegiatan fisik, hingga kenaikan berat badan sejak usia 20 tahun. Selain itu, kecepatan makan, asupan alkohol, serta sarapan juga diperhatikan. Ditemukan bahwa tidak ada hubungannya antara dua jam makan malam atau camilan sebelum tidur dengan peningkatan kadar glukosa darah.
Makan dua jam sebelum tidur di banyak studi memang dianggap baik untuk kesehatan, khususnya dalam menjaga berat badan. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan oleh Barcelona Institute for Global Health menyimpulkan bahwa makan malam sebelum jam 9 atau dua jam sebelum tidur, mengurangi risiko kanker payudara atau prostat hingga 20 persen.
Selain itu, penelitian yang dilakukan profesor asosiat Michael Ormsbee dari ilmu gizi, makanan, dan olahraga di Florida State University dan Samantha Leyh mengemukakan bahwa mengonsumsi 30 gram protein sekitar 30 menit sebelum tidur memiliki manfaat pada kualitas otot, metabolisme, dan kesehatan secara menyeluruh. Studi ini diterbitkan Oktober 2018 di British Journal of Nutrition.
Advertisement